Fungsi dan Tujuan Asesmen Belajar
Dalam kegiatan belajar, ada tiga proses yang harus diperhatikan, yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan hingga evaluasi. Perencanaan pembelajaran menjadi langkah awal untuk mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran agar lebih efektif dan berjalan lancar dan evaluasi dilakukan setelah kegiatan pembelajaran sebagai hasilnya sebagai penilaian apakah pembelajaran yang dilakukan berhasil atau tidak.
Dalam pembelajaran juga terdapat penilaian atau asesmen.
Pengertian asesmen menurut AS. Hornby (1986), merupakan upaya dalam menentukan nilai atau jumlah. Sementara menurut Suchman (1961), asesmen adalah proses dalam menentukan hasil yang sudah dicapai dari beberapa kegiatan yang direncanakan guna mendukung tercapainya suatu tujuan.
Sampai saat ini, asesmen masih menjadi bagian penting dari sistem pendidikan. Asesmen bisa dijadikan sebagai sistem evaluasi bagi individu dan digunakan untuk membandingkan kinerja antar individu. Dengan adanya asesmen, maka guru dapat mengumpulkan informasi yang relevan pada hasil atau kemajuan siswa mengikuti pembelajaran. Dari hasil tersebut juga guru dapat menentukan minat siswa dan membuat penilaian terhadap proses pembelajaran mereka.
Pentingnya Asesmen dalam Pembelajaran
Peran asesmen dan umpan balik sangat penting dalam proses pembelajaran siswa. Mungkin Anda sendiri menemukan dalam proses pembelajaran lebih banyak waktu untuk penilaian yang berkaitan dengan jaminan kualitas, dibandingkan potensinya untuk mendukung minat pembelajaran siswa. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru, di mana Anda harus bisa menyeimbangkan keduanya, yaitu asesmen bisa terlaksana dengan baik dan hasilnya dapat mendukung perkembangan siswa.
Oleh sebab itu, guru harus bisa merancang assessmen dengan baik untuk dapat mengukur kemajuan siswa dengan jelas dan menjadi sarana untuk melibatkan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran yang dijalani.
Banyak informasi yang diterima guru saat melakukan asesmen terhadap hasil kegiatan belajar siswa. Di mana setelahnya, guru bisa merefleksikan tingkat pencapaian setiap siswa serta mengelompokkan mereka pada minat dan bakat yang dikuasainya. Dari hal tersebut, guru juga bisa mulai merencanakan pengajaran kembali yang tepat dan mudah diterima siswa.
Asesmen juga bisa memperkuat keefektifan kegiatan pembelajaran dan pengajaran serta mendorong pemahaman siswa seiring waktu. Perencanaan asesmen yang baik menciptakan lingkungan kelas yang baik pula.
Idealnya, guru harus mempunyai tujuan yang mendukung pembelajaran aktif, dibandingkan hanya fokus terhadap penilaian pembelajaran tanpa memberikan bekal pada siswa dalam menghadapi penilaian atau asesmen itu sendiri. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai asesmen, Anda juga perlu mengetahui fungsi dan tujuannya.
Fungsi Asesmen
Telah disebutkan di awal bahwa penilaian atau asesmen memiliki peran penting dalam kegiatan belajar mengajar sekolah, bahkan asesmen juga menjadi tolak ukur untuk mengetahui kemampuan siswa sehingga guru bisa melakukan evaluasi pembelajaran.
Fungsi asesmen bukan hanya dirasakan oleh peserta didik, tetapi juga memudahkan guru dalam mengetahui kompetensi mereka dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang sudah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Setidaknya terdapat dua fungsi asesmen yang harus Anda ketahui, yaitu fungsi formatif dan fungsi sumatif. Berikut sedikit penjelasannya:
1. Fungsi Formatif
Fungsi asesmen yang pertama yaitu fungsi formatif, di mana ini digunakan untuk memberikan feedback atau umpan balik bagi guru untuk dijadikan sebagai dasar dalam memperbaiki dan membenarkan proses pembelajaran. Mungkin bisa dikatakan fungsi formatif ini juga menjadi tolak ukur bagi keberhasilan guru dalam menjalankan pembelajaran. Jika banyak siswa yang bisa mencapai tujuan pembelajaran dengan baik, maka dikatakan guru sudah berhasil membawa pembelajaran tersebut.
Jika nanti hasil atau feedback-nya kurang memuaskan, makalah guru bisa merencanakan remedial untuk peserta didik yang tepat sesuai kemampuan mereka.
2. Fungsi Sumatif
Fungsi asesmen selanjutnya yaitu fungsi sumatif, artinya ini digunakan untuk menentukan nilai belajar siswa terhadap satu mata pelajaran tertentu yang diujikan. Hasilnya bisa dijadikan sebagai laporan untuk menentukan kenaikan atau kelulusan peserta didik.
Tujuan Asesmen Pembelajaran
Tujuan asesmen dalam kegiatan belajar mengajar bukan sekadar mendapatkan informasi hasil belajar dan menguji kemampuan siswa, tetapi lebih dari itu. Dalam hal ini, Chittenden (1994) memberikan pendapat bahwa tujuan dari penilaian atau assessment purpose ada 4 yaitu, keeping track, checking up, finding out and summing up. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut penjelasan singkatnya:
1. Keeping Track
Tujuan asesmen yang pertama yaitu keeping track yang berguna untuk menelusuri serta melacak kegiatan belajar yang dilakukan siswa sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dijalankan. Dalam hal ini guru harus merangkum atau melaporkan informasi dan data kegiatan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu dari berbagai jenis serta teknik penilaian. Hasilnya, guru bisa mendapatkan gambaran pencapaian serta kemajuan belajar yang sudah diperoleh siswa.
2. Checking Up
Tujuan asesmen pembelajaran selanjutnya yaitu checking up yang digunakan untuk mengecek dan mengetahui pencapaian serta kemampuan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, serta mengetahui kekurangan dari masing-masing siswa ketika mengikuti pembelajaran.
Dalam hal ini, asesmen sangat penting dilakukan guru untuk mengetahui materi yang sudah dikuasai dan belum dikuasai oleh masing-masing peserta didik. Seperti yang diketahui, setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda, mungkin mereka lemah dalam mata pelajaran tertentu, namun tentunya mereka memiliki kemampuan lain di luar mata pelajaran itu. Yang terpenting, guru bisa mendukung dan meningkatkan minat dan bakat siswa.
3. Finding Out
Hampir sama dengan sebelumnya, di mana tujuan dari asesmen ini yaitu mengetahui kekurangan dan kelebihan siswa dalam mata pelajaran tertentu. Asesmen dengan tujuan finding out sendiri artinya sebagai proses pencarian penemuan serta mendeteksi kekurangan, kesalahan maupun kelemahan yang dialami siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu.
Hasil dari proses finding out ini, guru bisa mencari tahu penyebab dan alternatif yang tepat untuk menyelesaikan permasalahannya. Dengan begitu, siswa bisa kembali mendapatkan materi pelajaran yang harus diketahuinya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4. Summing Up
Dan terakhir, ada summing up yang artinya cara untuk mengetahui dan menyimpulkan tingkat penguasaan yang sudah dimiliki siswa terhadap kompetensi yang sudah ditetapkan. Hasil dari penyimpulan ini bisa dijadikan dasar bagi guru untuk melangkah ke materi selanjutnya dan menyusun kegiatan pembelajaran yang lebih baik.
Itulah beberapa hal mengenai pentingnya asesmen atau penilaian dalam kegiatan pembelajaran, beserta fungsi dan tujuannya. Sebagai guru, Anda harus bisa memberikan yang terbaik bagi siswa agar mereka bisa melewati asesmen dengan baik dan mencapai penilaian yang memuaskan.