Cara Observasi Perilaku Siswa dan Menilainya Selama PJJ
Pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak Maret 2020 lalu, membawa perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus melakukan beragam upaya agar proses pendidikan tetap berlangsung ideal meski di tengah pandemi.
Upaya Kemendikbud dalam melakukan proses pendidikan dimulai dari mengeluarkan konsep merdeka belajar. Dimana salah satu kebijakannya, penghapusan UN (Ujian Nasional). UN diganti dengan AN (Asesmen Nasional). AN sendiri terdiri dari AKM (Asesmen Kemampuan Minimal), Survey Sekolah hingga Survey Karakter.
Bicara survey karakter, tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Survey karakter tentu dimulai dari melakukan observasi perilaku siswa. Melakukan observasi perilaku siswa selama pjj tentu berbeda dengan waktu pembelajaran tatap muka.
Tidak adanya interaksi secara langsung antara guru dan siswa selama pjj, menjadi faktor penghambat dalam melakukan observasi perilaku ini. Guru harus mencari cara agar tetap bisa mengamati perilaku siswa-siswanya meskipun terbatas layar.
Sebenarnya, tanpa adanya survey karakter pun, penilaian sikap adalah hal yang penting dalam sebuah proses pendidikan. Pendidikan sejatinya adalah sebuah proses mengembangkan tiga aspek setiap siswanya, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan dan aspek perilaku.
Aspek perilaku ini sangat penting untuk diasah selama proses pendidikan. Aspek perilaku inilah yang nantinya membantu siswa-siswa untuk bisa menjalani kehidupannya di masa depan nanti.
Beberapa indikator aspek perilaku yang dinilai meliputi bagaimana perilaku siswa kepada gurunya, bagaimana perilaku siswa terhadap proses pembelajaran, bagaimana perilaku siswa dengan lingkungan disekitarnya hingga bagaimana perilaku siswa dengan sesama siswa lainnya.
Ketika melakukan penilaian perilaku, tentu guru harus memantau secara rutin bagaimana perilaku siswa-siswanya. Tak hanya memantau, guru juga harus melakukan pembinaan perilaku. Harapannya, perilaku yang dibina selama pembelajaran di sekolah bisa melekat pada kepribadian siswa. Perilaku itulah yang nantinya akan dibawa dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Lalu bagaimana cara observasi perilaku siswa dan menilainya selama pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (pjj)? Berikut adalah beberapa cara yang bisa guru lakukan untuk mengobservasi perilaku siswa dan menilainya selama pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.
1. Membuat kesepakatan kelas
Cara pertama untuk melakukan observasi perilaku siswa dan menilainya selama PJJ adalah dengan membuat kesepakatan kelas. Ketika jam pertama di hari pertama pembelajaran dimulai, ajak siswa membuat kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas ini tak hanya membantu proses pembelajaran berjalan lancar, tapi juga bisa mengasah perilaku disiplin dan tanggung jawab.
Kesepakatan bersama ini dibuat secara bersama-sama antara guru dan siswa. Baik guru dan siswa harus mematuhi kesepakatan bersama yang telah dibuat. Lewat kesepakatan bersama ini juga, guru bisa memantau bagaimana siswa disiplin dan bertanggung jawab dalam mematuhi kesepakatan tersebut.
2. Membuat tujuan belajar
Setelah membuat kesepakatan bersama, ajak siswa membuat tujuan belajarnya. Tujuan belajar ini penting, sebab menjadi pedoman siswa dalam melakukan pembelajaran.
Tujuan belajar juga mengasah perilaku konsisten dan fokus. Bila ada murid yang tidak berhasil mencapai tujuan belajar yang sudah dibuatnya, guru perlu membantunya untuk menyusun ulang.
3. Menulis jurnal harian
Menulis jurnal harian menjadi cara penilaian perilaku selama pjj yang sering dianggap efektif. Melalui jurnal harian yang dibuat dan diisi secara konsisten oleh siswa, guru bisa melakukan observasi perilaku siswa-siswanya. Mulai dari konsistensi mengerjakan tugas harian hingga kedisiplinan siswa bisa dipantau melalui jurnal harian ini.
4. Membuat jurnal ibadah
Perilaku religius juga termasuk perilaku yang ditanamkan di sekolah. Oleh karena itu, guru juga perlu melakukan penilaian terhadap perilaku religius siswa-siswanya.
Membuat jurnal ibadah bisa menjadi cara yang tepat bagi guru untuk memantau perilaku religius siswa. Minta siswa melaporkan semua kegiatan ibadahnya dalam jurnal ibadah. Misalnya, pelaksanaan shalat lima waktu dan mengaji bagi siswa yang beragama islam. Atau catatan kebaktian bagi yang beragama kristen. Siswa menulis jurnal ibadahnya sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.
5. Membuat ceklist kebiasaan baik
Menilai perilaku siswa selama pjj juga bisa dilakukan dengan meminta murid membuat ceklist kebiasaan baik. Minta murid mencatatkan semua kebiasaan-kebiasaan baik yang telah dilakukannya secara harian.
Melalui ceklist ini, guru bisa memantau bagaimana perilaku siswa-siswanya. Semakin banyak kebiasaan baik yang telah dilakukan, semakin guru tahu bahwa siswanya berperilaku dengan baik.
6. Menulis jurnal syukur
Orang yang pandai bersyukur adalah orang yang paling bahagia. Tanamkan sikap selalu bersyukur pada siswa. Ajak siswa untuk menulis jurnal syukurnya setiap hari.
Rutinitas menulis jurnal syukur ini bahkan telah terbukti secara ilmiah bisa menjaga kesehatan mental. Jurnal syukur mengajak setiap siswa selalu bersyukur dengan keadaannya, meskipun dari hal-hal yang sederhana sekalipun.
7. Utamakan kejujuran
Tanamkan kepada setiap siswa, bahwa kejujuran adalah yang paling utama. Berikan pemahaman pada siswa, bahwa apa-apa saja yang telah dibuatnya mulai dari kesepakatan kelas, tujuan belajar, jurnal harian, jurnal ibadah, ceklist kebiasaan baik hingga jurnal syukur tidak ada artinya jika tidak diisi secara jujur.
Tak ada benar dan salah dalam melakukan penilaian perilaku ini. Hal yang paling penting adalah bagaimana siswa selalu berperilaku jujur dalam setiap proses pembelajaran yang berlangsung. Termasuk yang berkaitan dengan observasi dan penilaian perilaku ini.
8. Berikan teladan
Jangan lupa, sebelum melakukan observasi dan penilaian perilaku siswa, berikan teladan terlebih dahulu. Bila ingin siswa memiliki perilaku disiplin, tunjukkan bahwa guru juga disiplin. Bila ingin siswa memiliki kebiasaan baik, tunjukkan juga bagaimana guru pun melakukan banyak kebiasaan baik. Dan seterusnya. Keteladanan adalah kunci penting dalam kesuksesan pendidikan.
9. Membuat proyek sosial
Diakhir pembelajaran, ajak murid secara berkelompok membuat proyek sosial. Tak perlu muluk-muluk, sederhana saja sudah cukup. Misalnya melakukan garage sale untuk kegiatan amal. Atau melakukan penggalangan dana dalam membantu orang-orang yang kurang beruntung di lingkungan sekitar. Bisa juga dengan melakukan kunjungan ke panti asuhan atau panti jompo.
Proyek sosial ini bisa menjadi ajang mengasah perilaku peduli kepada sesama. Mengasah sisi kemanusiaan setiap murid.
10. Apresiasi
Cara terakhir dalam melakukan observasi dan penilaian perilaku siswa adalah dengan memberikan apresiasi. Berikan apresiasi kepada setiap siswa atas perilaku-perilakunya. Puji yang sudah berperilaku baik. Semangati dan bimbinglah bila ada yang masih kurang berperilaku baik.
Apresiasi bukan evaluasi. Ini semua agar siswa semakin termotivasi untuk selalu berperilaku baik. Siswa-siswa akan terus semangat berproses untuk berperilaku lebih baik lagi.
Jangan jadikan pjj sebagai penghalang dalam menumbuhkan perilaku baik kepada siswa. Tetap lakukan observasi dan penilaian perilaku siswa kendati pembelajaran masih berlangsung secara pjj.
Demikian cara observasi dan menilai perilaku siswa selama pembelajaran jarak jauh. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam melakukan observasi dan penilaian perilaku siswa selama pembelajaran jarak jauh. Pendidikan tetap harus berjalan meski di tengah pandemi.