Cara Menerapkan Pembelajaran dengan Proyek STEAM
Di abad 21 ini, siswa tak hanya dituntut untuk berprestasi secara akademik saja. Siswa juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, kreatif, dan mampu berkolaborasi. Oleh karena itu, para pakar pendidikan terus melakukan inovasi untuk mencari model pembelajaran yang bisa mengakomodasi semua itu. Salah satunya adalah metode STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, dan Mathematics). Apakah STEAM itu? Mengapa STEAM sangat cocok untuk diterapkan pada pendidikan abad 21 ini? Dan bagaimana cara menerapkan pembelajaran dengan proyek STEAM? Semuanya akan dibahas di artikel berikut ini.
Mengenal Proyek STEAM
Sebenarnya, apa itu proyek STEAM? Mengapa STEAM ini dianggap lebih sesuai untuk pelaksanaan pendidikan di abad 21 ini?
STEAM adalah model pembelajaran yang menghubungkan pengetahuan dan keterampilan Science, Technology, Engineering, Art, dan Mathematics. Tujuan pengintegrasian lima subjek pembelajaran ini adalah untuk membantu siswa menjawab permasalahan yang ada di sekitarnya secara kreatif.
Pembelajaran dengan proyek STEAM adalah model pembelajaran terpadu yang mendorong siswa untuk berpikir lebih luas tentang masalah-masalah yang terjadi di lingkungan sosialnya secara nyata. Melalui proyek STEAM ini, siswa bisa mendapatkan pengalaman belajar bahwa sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika memiliki keterkaitan. Pada akhirnya, ini akan membuat siswa lebih kaya dalam kaitannya untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi.
Komponen Proyek STEAM
Pembelajaran dengan proyek STEAM ini berbeda dengan model pembelajaran lainnya. STEAM memiliki komponen-komponen tertentu yang membedakannya dengan model pembelajaran lainnya. Berikut adalah beberapa komponen yang dimiliki oleh proyek STEAM.
· Pemecahan masalah yang digunakan dalam proyek STEAM ini dilakukan dengan cara inovasi dan perencanaan.
· Dalam proyek STEAM ini, menghubungkan antara asesmen, rencana belajar, dan standar pembelajaran.
· Proyek STEAM ini mengombinasikan lebih dari satu subjek dalam STEAM dan kegunaannya dalam seni.
· Adanya lingkungan pembelajaran yang kolaboratif dan belajar dari proses yang membuat siswa lebih nyaman dalam belajar.
· Fokus pada hal-hal yang terjadi di kehidupan nyata.
Keunggulan Proyek STEAM
Mengapa model pembelajaran proyek STEAM ini dianggap cocok untuk pendidikan di abad 21 ini? Apa saja keunggulan model pembelajaran proyek STEAM ini?
Seerti yang sudah dibahas di atas, model pembelajaran proyek STEAM ini mendukung perkembangan keterampilan siswa di abad 21 ini. Dengan pendekatan pembelajaran yang terpadu dan terkait seperti proyek STEAM ini, siswa memiliki pengalaman yang lebih banyak untuk menemukan solusi terkait dengan masalah yang ditemui.
Selain itu, model pembelajaran menggunakan proyek STEAM ini memiliki banyak keunggulan lainnya. Berikut adalah keunggulan lain yang perlu diketahui mengapa pendekatan pembelajaran berbasis proyek STEAM perlu digunakan.
Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
Model pembelajaran proyek STEAM ini bisa mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Melalui proyek STEAM ini, siswa dilatih untuk bisa memecahkan masalah di sekitarnya melalui penggunaan teknologi dan kemampuan belajar dengan strategi integral antara pengetahuan dan keterampilan Science, Technology, Engineering, Art, dan Mathematics.
Fokus Berinovasi
Proyek STEAM ini mengajak siswa untuk fokus berinovasi. Proyek STEAM akan mengajak siswa menyelesaikan msalah disekitarnya melalui kemampuan akademik maupun soft skill. Siswa akan fokus berinovasi untuk memecahkan masalah yang dhadapinya.
Selain itu, proyek STEAM ini menitikberatkan pada pencarian solusi, inovasi, membentuk kemandirian, serta berpikir logis.
Berorientasi pada Pengamatan (Observasi)
Melalui keunggulan berorientasi pada pengamatan ini, siswa dibiasakan untuk berpikir empiris. Artinya, siswa diminta untuk berpikir berdasarkan apa yang ditemui di dunia nyata. Hal tersebut bisa diperoleh jika mereka terbiasa melakukan observasi di saat proses pembelajaran berlangsung.
Proyek STEAM ini mengajak siswa untuk fokus mengamati apa yang ada disekitarnya, untuk mencari masalah yang penting dipelajari, hingga menemukan solusi atas permasalahan tersebut.
Mengasah Kreasi Siswa
Salah satu subyek pembelajaran dalam STEAM ini adalah seni. Oleh karena itu, proyek STEAM ini juga bisa mengasah kreasi siswa. Dalam seni, siswa memiliki kebebasan dalam mengemukakan ide-idenya.
Mereka bebas berkreasi untuk menyelesaikan permasalahan pada proyek STEAM-nya. Dengan demikian, kreasinya akan semakin terasah.
Pelibatan Orang Tua
Keunggulan lain dari proyek STEAM dibandingkan model pembelajaran lainnya adalah metode ini melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran.
Model pembelajaran proyek STEAM ini memfasilitasi keterlibatan peran orang tua dalam proses belajar anak-anaknya.
Dalam proses pembelajaran proyek STEAM ini, keterlibatan orang tua bisa dilakukan secara aktif, mulai dari bertanya, memantau aktivitas anak, mengarahkan anak untuk berpikir kreatif, mendorong anak untuk menyelesaikan masalah, mendorong anak melakukan eksplorasi, menguji solusi yang disampaikan anak, hingga penemuan cara-cara baru.
Pelibatan orang tua dalam proyek STEAM ini diharapkan bisa membuat siswa bisa lebih memahami materi pembelajaran secara menyeluruh.
Cara Menerapkan Pembelajaran dengan Proyek STEAM
Dengan semua keunggulan yang dimilikinya, Anda tentu ingin bisa menerapkan proyek STEAM dalam kegiatan pembelajaran. Namun, bagaimana ya cara menerapkan pembelajaran dengan metode proyek STEAM ini?
Cara menerapkan pembelajaran dengan proyek STEAM ini menggunakan pendekatan yang dilakukan oleh insinyur dalam menciptakan sebuah produk teknologi. Proses ini dikenal juga dengan istilah enginering design process (EDP). Berikut adalah langkah menerapkan EDP dengan pembelajaran dengan proyek STEAM.
Menemukan Masalah beserta Solusinya
Langkah pertama menerapkan pembelajaran dengan proyek STEAM ini adalah, minta siswa melakukan identifikasi terhadap masalah atau kebutuhan yang muncul dari sebuah fenomena. Setelah itu, picu siswa untuk menentukan kriteria dan batasan yang digunakan untuk merancang solusi atas masalah yang ditemukan.
Membayangkan Produk
Setelah tahu, identifikasi masalahnya, ajak siswa membayangkan sebuah produk yang bisa menjawab permasalahan tersebut. Ajak siswa untuk membayangkan bagaimana produk bisa diwujudkan secara nyata. Untuk mewujudkan produknya, siswa bisa saling berdiskusi dan berbagi ide dalam kelompok belajar.
Merencanakan Produk
Setelah sebelumnya membayangkan produk yang akan dihasilkan, selanjutnya siswa menyusun rencana tentang produk yang akan dibuat. Rancangan produk ini meliputi desain bentuk, ukuran, dan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat produk tersebut.
Biarkan siswa merencanakan produk yang bisa menjawab permasalahan yang telah ditentukan sebelumnya.
Membuat Serta Melakukan Uji Coba Produk
Tahap terakhir dari penerapan pembelajaran dengan proyek STEAM ini adalah membuat serta melakukan uji coba produk.
Bimbing siswa agar berhasil membuat produk sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya. Pastikan produk yang dibuat bisa menyelesaikan masalah yang sudah ditentukan diawal proyek. Jangan sampai bertentangan dengan permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Setelah itu, minta siswa untuk melakukan uji coba produk berdasarkan kriteria dan batasan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Jika setelah pengujian, produk belum memenuhi kriteria, diskusikan bersama siswa tentang cara untuk memperbaiki dan menyempurnakan produk tersebut. Apabila sudah berhasil, jangan lupa untuk memberikan apresiasi kepada siswa karena telah berhasil menjawab permasalahan proyek STEAM-nya.
Demikian artikel tentang cara menerapkan pembelajaran dengan proyek STEAM. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam menerapkan pembelajaran dengan proyek STEAM.