Cara Guru Mengajarkan Debat Sehat saat Blended Learning

Apakah kamu pernah melihat acara debat malam yang dilakukan oleh para petinggi negara, politikus, para dosen, maupun mahasiswa di siaran TV? Acara debat seperti itu kerap kali menarik perhatian para penonton.

Selain topik yang dibahas adalah masalah terkini, cara narasumber dan para anggota debat ketika sedang mendiskusikan suatu permasalahan terlihat keren dan pandai karena wawasan yang dimilikinya luas.

Nah, masalahnya apakah guru bisa mengajarkan debat sehat ini dalam proses kegiatan belajar siswa? Karena selain harus memiliki wawasan yang luas, seseorang yang ingin berdebat harus memiliki kemampuan berpikir kritis, cepat tanggap serta memiliki mental yang kuat.

Pada kesempatan ini, Anda akan diberitahu beberapa cara mengajarkan debat sehat dalam proses kegiatan belajar.

Apa yang Dimaksud dengan Debat?

sumber: https://www.pexels.com/

Debat adalah suatu kegiatan yang dilakukan sekumpulan orang untuk menyampaikan ide secara logika dengan bentuk penyampaiannya berupa argumen yang sudah disertai bukti.

Dalam debat biasanya setiap orang sudah menyiapkan beberapa materi yang akan dibahas, sehingga ketika debat tersebut bisa berjalan dengan baik dan berhasil memberikan solusi terbaik dari masalah yang sedang dibahas. Kegiatan ini sudah ditemukan sejak kita duduk di bangku sekolah.

Debat juga sering dilakukan dalam dunia kerja. Selain itu, ada pula debat kompetitif yang biasanya dilakukan di tingkat sekolah dan universitas. Pada kesempatan ini, siswa maupun mahasiswa akan melakukan pertandingan debat yang akan disaksikan oleh beberapa orang juri.

Adapun pemenang dari lomba debat ini yaitu tim yang berhasil menunjukkan kemampuan dan pengetahuannya dengan sangat baik.

Tata Cara Debat

Adapun beberapa tata cara debat yang baik antara lain yaitu:

  1. Pertanyaan dan tantangan yang hendak dikemukakan baiknya dilakukan secara profesional, tidak ada tujuan untuk menghina maupun merendahkan pihak lain dan berkomentar yang menyerang seseorang secara pribadi.
  2. Dalam debat, seseorang harus menganalisis secara kritis, berbicara secara tepat sasaran, tidak terbata-bata.
  3. Fokus terhadap argumen yang disampaikan oleh pihak lawan. Ada baiknya Anda harus tahu kelemahan dan kelebihan pihak lawan terlebih dahulu yang bisa dijadikan sebagai strategi untuk menang.
  4. Menggunakan logika dalam menyusun dan menyampaikan argumen.
  5. Berargumen secara akurat. Pakailah data yang sudah dipersiapkan dan diteliti sebelumnya supaya tidak ada kesalahan.

Unsur-unsur Debat

Berikut adalah beberapa unsur dari kegiatan debat, antara lain yaitu:

  • Mosi : Topik yang akan diperdebatkan
  • Tim Afirmatif : Tim yang setuju terhadap mosi atau topik yang akan diperdebatkan.
  • Tim Oposisi: Tim yang tidak setuju atau menentang mosi atau topik yang akan diperdebatkan.
  • Tim Netral : Tim yang akan memberikan 2 sisi baik dalam bentuk dukungan maupun sanggahan terhadap mosi.
  • Moderator :Orang yang akan memimpin dan membantu berjalannya debat.
  • Penulis :Orang yang akan menulis kesimpulan dari kegiatan debat.

Cara Mengajarkan Debat Terhadap Siswa

sumber: https://www.pexels.com/

Selain bertugas untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa, kreativitas siswa, dan melatih potensi yang dimiliki siswa, guru juga berperan penting dalam melatih kemampuan siswa dalam berdebat atau menyampaikan argumen atau pendapat yang mereka miliki terhadap suatu pernyataan atau masalah yang akan dibahas.

Dalam melakukan debat, ada beberapa aturan yang harus dipenuhi supaya kegiatan tersebut bisa berjalan dengan baik, tetap positif, dan tidak menyakiti orang lain. Oleh karena itu, ada baiknya sebagai seorang guru Anda mengajarkan tentang bagaimana melakukan debat sehat.

5 Cara Mengasah Kemampuan Berpikir Secara Logis
Setiap individu harus berpikir logis untuk membangun, mengatasi permasalahan hidup, dan menyikapi setiap kejadian.

Pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang beberapa cara mengajarkan debat sehat dalam proses kegiatan belajar yang bisa diterapkan saat blended learning, antara lain yaitu:

1. Menyiapkan Data dan Fakta

Kunci utama untuk melakukan debat yaitu persiapkan data dan fakta yang bisa mendukung argumen seseorang ketika debat nanti. Ketika mosi sudah diberikan, pihak lawan akan memiliki peluang rendah untuk bisa menang jika Anda bisa membantah setiap argumennya dengan data dan fakta yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Selain itu, Anda bisa menyarankan kepada siswa Anda untuk menyediakan buku kecil yang nanti akan digunakan dalam memuat poin-poin penting argumen yang disampaikan lawan untuk dibantah. Dengan begitu, argumen siswa Anda akan jauh lebih kuat.

2. Banyak Membaca atau Menonton Berita

Walaupun siswa tidak bisa belajar secara langsung maupun melakukan praktik secara langsung mengenai pelajaran debat ini, mereka dapat mendapatkan pengalaman itu dari menonton berita atau acara debat di TV.

Selain itu, mereka juga akan mendapatkan banyak pengetahuan dan kemampuan jika mereka rajin membaca buku, berita maupun menonton berita terkini mengenai perkembangan dunia, baik dari dalam maupun luar negeri.

Dengan begitu, cara pandang siswa akan lebih luas dan mereka akan jauh lebih kritis dalam menyampaikan argumen. Untuk mencari beberapa referensi yang dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan siswa, Anda bisa meminta siswa untuk membaca beberapa jurnal ilmiah yang bersangkutan dengan mosi. Dengan begitu, pengetahuan mereka akan lebih baik dan bertambah.

3. Melatih Emosi

Ada kalanya seseorang akan terpancing emosinya jika argumen yang disampaikan dibantah maupun dianggap tidak dianggap benar oleh pihak lawan. Oleh karena itu, selain belajar bagaimana cara debat yang baik, siswa juga harus melatih dirinya untuk bisa bersikap tenang dan tidak mudah terpancing emosinya.

Apabila seseorang mudah dipancing emosinya, maka fokus mereka akan terpecah dan argumen yang akan disampaikan tidak kuat dan pemikirannya menjadi tidak jelas atau fokus.

4. Mengikuti Rules Debat

Selain mempelajari mosi jauh-jauh hari dan mempersiapkan diri semaksimal mungkin, Anda jangan lupa untuk mempelajari dan mengikuti rules perdebatan. Pahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama debat. Ada baiknya siswa bermain di zona aman, dengan begitu mereka tidak akan mendapatkan peringatan yang dapat merugikan tim dan mempengaruhi poin.

Upaya Guru dalam Memperbaiki dan Meningkatkan Kemampuan Siswa
Kemampuan siswa yang menurun seringkali menjadi permasalahan, sehingga guru harus berupaya meningkatkan kemampuan siswa.

5. Fokus Terhadap Argumen Lawan

Hal lain yang dilakukan yaitu fokuslah terhadap argumen lawan. Dengan fokus terhadap apa yang mereka katakan, Anda bisa mencari berbagai macam peluang untuk membantah argumen yang mereka sampaikan.

Selain kelima cara tersebut, adapun hal terpenting yang harus dikuasai setiap siswa jika ingin melakukan debat sehat, yaitu kuasailah teknik dalam berkomunikasi yang baik.

Dengan teknik berkomunikasi, Anda bisa memenangkan suatu perdebatan. Untuk melatih kemampuan dalam berkomunikasi ini, setiap siswa bisa melakukan zoom meeting yang mana dalam pertemuan tersebut mereka akan melatih kemampuannya dalam berkomunikasi.

Dalam hal ini, Anda juga bisa turut serta dalam memantau dan meninjau kemampuan siswa. Dengan begitu Anda bisa mengetahui seberapa jauh perkembangan kemampuan siswa.

Demikianlah beberapa cara mengajarkan debat sehat dalam proses kegiatan belajar yang bisa Anda terapkan dalam blended learning. Untuk memaksimalkan proses belajar tersebut, Anda bisa memanfaatkan jurnal harian yang berfungsi untuk memantau kinerja siswa dalam kegiatan debat tersebut.

Anda bisa memasukkan beberapa poin penting yang harus dicapai siswa, dengan begitu mereka dapat turut serta melihat perkembangan yang telah mereka capai.