Bagaimana Mengimplementasikan Pendidikan Etika?
Dengan adanya budi pekerti, tiap-tiap manusia berdiri sebagai manusia merdeka (berpribadi), yang dapat memerintah atau menguasai diri sendiri. Inilah manusia beradab dan itulah maksud dan tujuan pendidikan dalam garis besarnya - Ki Hajar Dewantara.
Pendidikan bagi Ki Hadjar Dewanatara memegang peranan penting dan tujuan besar. Dengan pendidikan manusia dapat menjadi makhluk yang beradab dan berbudi luhur. Beradab dimaknai dengan adanya budi pekerti, mampu berdiri sebagai manusia merdeka serta dapat menentukan keputusan dalam hidupnya. Berbudi luhur sebagai manusia yang memiliki kecerdasan secara akal dan akhlak yang dimiliki.
Lebih lanjut lagi, mengapa pendidikan dianggap penting?
A. Pentingnya Pendidikan
Pendidikan menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap anak manusia. Sejak manusia lahir hingga dewasa, pendidikan dibutuhkan untuk membantu dalam menjalankan aspek lainnya dalam hidup. Pendidikan diperlukan agar manusia dapat menjalankan kehidupannya secara mandiri dan merdeka di masa depan dalam kehidupan bermasyarakat.
Setidaknya beberapa hal ini merupakan alasan pentingnya pendidikan, sebagai berikut:
1. Sebagai Bekal untuk Menyongsong Masa Depan
Pendidikan dibutuhkan untuk mempersiapkan manusia dalam menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan. Melalui pendidikan kita belajar banyak aspek, antara lain aspek kognitif, aspek sosial, dan aspek psikomotor.
2. Memaksimalkan Potensi dan Membentuk Karakter
Pada dasarnya, setiap manusia memiliki kelebihan maupun kekurangan masing-masing. Pendidikan ada berfokus untuk mendukung kelebihan yang dimiliki, dengan melihat bakat, minat maupun potensi yang mungkin dapat dikembangkan. Bukan hanya potensi yang dimiliki, namun juga membentuk karakter baik. Seperti pembentukan Profil Pelajar Pancasila sebagai karakter bangsa Indonesia.
3. Meningkatkan Kompetensi dan Memperbaiki Taraf Hidup
Melalui pendidikan, seseorang dapat meningkatkan kompetensi dan kualitas dirinya. Sumber daya manusia yang berkualitas, akan lebih profesional sehingga sangat dibutuhkan di dunia karier. Bagi beberapa orang mencari pekerjaan mungkin tidak mudah. Namun, apabila kita memiliki nilai tawar yang dibutuhkan, tentunya kesempatan kerja akan terbuka lebih lebar. Begitu pula dengan taraf hidup juga akan lebih baik, jika kompetensi, kesempatan kerja, maupun penghasilan meningkat.
B. Pentingnya Pendidikan Etika
Banyak manfaat bisa didapatkan dari akses pendidikan yang baik. Tak heran, pendidikan menjadi bidang esensial yang dibutuhkan manusia. Dengan pendidikan, kita mendapatkan ilmu sehingga menjadi cerdas. Namun, pendidikan sebenarnya tidak hanya bertujuan mencerdaskan. Apabila melihat dari pandangan Ki Hadjar Dewantara, pendidikan tidak hanya mengacu pada kecerdasan pikiran, melainkan juga pada budi pekerti. Tingkah seseorang juga menentukan hasil dari pendidikan yang diperoleh apakah baik atau tidak.
Hal tersebut juga sesuai dengan prinsip "Adab sebelum Ilmu''. Sebagaimana yang diketahui oleh muslim, menuntut ilmu adalah salah satu bentuk ibadah. Lalu, hal yang perlu dipelajari terlebih dahulu sebelum ilmu, yakni adab. Adab berasal dari bahasa Arab yang artinya 'kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi pekerti (akhlak)'.
Istilah lain yang juga dapat dipadankan dengan adab ialah etika. Etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan, di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan. Etika juga berasal dari kata ethikus yang dalam bahasa Yunani disebut ethicos yang berarti kebiasaan norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah, dan ukuran-ukuran baik dan buruknya dari tingkah laku manusia.
Adab ataupun etika berlaku dalam bersikap kepada orang yang lebih tua, guru, dan masyarakat. Etika penting sebagai pengatur seseorang agar bersikap dengan baik. Etika juga berfungsi sebagai penilai, penentu, dan penetap terhadap suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Keterlibatan etika saat bersosialisasi, menjadikannya sangat penting dan perlu diajarkan juga dengan pendidikan. Pendidikan etika akan membantu seseorang agar mudah beradaptasi maupun diterima dengan baik di lingkungannya, entah di sekolah, masyarakat maupun tempat kerja.
C. Mengimplementasikan Pendidikan Etika
Setelah mengetahui pendidikan etika, ilmu bukan sekadar mencerdaskan pikiran. Namun, ilmu juga harus bisa membentuk sikap dan perilaku yang baik. Di zaman sekarang, pendidikan etika mungkin tidak seketat dulu, padahal menerapkan etika sangat penting. Hal ini disebabkan kemudahan dalam mengakses berbagai informasi dan perubahan pemikiran yang melonggarkan aturan dalam kehidupan. Meski begitu, bukan berarti pendidikan etika tidak perlu diajarkan. Jika pendidikan etika berhasil diberikan dengan baik, karakter manusia berkualitas akan semakin menyokong kecerdasan kognitif yang telah dimiliki.
Beberapa hal berikut perlu diperhatikan agar pendidikan etika dapat dilaksanakan.
1. Peran Orang Tua
Pendidikan yang utama diberikan bukan dari sekolah, melainkan dari rumah. Orang tua harus menyadari pentingnya peran sebagai pendidik terbaik bagi anaknya. Orang tua dapat mengajarkan hal-hal baik sejak dini dari dalam rumah. Jadi, tidak heran kalau orangtua memiliki peranan penting di dalam pendidikan anak. Keluarga menjadi pendidik pertama, rumah menjadi sekolah di awal kehidupan anak. Mengajarkan anak dari rumah, sama pentingnya bahkan menjadi pondasi bagi anak, sebelum mengenyam pendidikan ke tingkat lebih lanjut.
Orang tua terus memantau pendidikan anak, sekali pun anak sudah waktunya belajar di sekolah.
2. Efektivitas Sekolah
Sekolah menjadi wadah bagi anak mendapatkan ilmu dan menjangkau pendidikan yang lebih terstruktur. Tempat anak dalam mengenyam pendidikan akan memberikan pengaruh di banyak hal, seperti belajar disiplin, sopan santun, kemampuan sosial, hingga mengontrol emosi.
Sekolah yang baik biasanya akan berupaya mengembangkan pendidikan terbaik bagi anak didiknya, dengan terbuka terhadap orang tua maupun komunitas di masyarakat.
3. Karakter Guru
Anak manusia sejatinya peniru ulung. Dia akan belajar dengan memerhatikan lingkungan sekitarnya, dan melakukan adaptasi. Lingkungan belajar yang baik bukan hanya ditentukan dari tempat tinggalnya, akan tetapi juga dari guru yang berperan sebagai pengasuh, pengajar, sekaligus teladan bagi anak, setidaknya selama berada di sekolah.
Dengan bantuan guru pula anak akan belajar empati, saling menghargai, maupun sikap religius. Guru perlu menanamkan pendidikan etika sembari mengajarkan materi pembelajaran. Sosok guru dapat berarti besar pula dalam kehidupan anak. Sehingga ia dapat belajar etika yang sesuai dengan masyarakat.
Nah, jadi itulah pentingnya adab atau etika untuk diajarkan pada anak maupun siswa di sekolah. Pendidikan etika mungkin memang tidak ada materi khusus maupun baku yang diberikan berdasarkan kurikulum. Namun, pembelajaran yang berkaitan dengan pendidikan etika ini sebenarnya sudah tersirat secara tidak langsung melalui penerapan Profil Pelajar Pancasila (P3). Anak-anak yang berkarakter tentunya dididik dengan kesadaran akan adab dan etika, baik yang nanti akan dilaksanakan di rumah, sekolah, tempat bekerja maupun dalam lingkup masyarakat secara lebih luas.