Apa yang Perlu Disiapkan Sekolah untuk Menyambut Kurikulum Merdeka?

Pendidikan memiliki peran penting dalam pembangunan nasional. Oleh sebab itu, Indonesia terus berupaya meningkatkan pendidikan Indonesia agar lebih berkualitas dan bisa melahirkan generasi bangsa yang cerdas, berkompeten, dan berkarakter.

Demi meningkatkan pendidikan Indonesia, pasti ada perubahan yang harus kita dilakukan. Perubahan ini tentu disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan zaman, seperti kehadiran Kurikulum Merdeka yang akan menjadi kurikulum baru bagi seluruh sekolah di Indonesia.

Rencananya, Kurikulum Merdeka akan menjadi kurikulum nasional pendidikan Indonesia pada tahun 2024. Pada tahun ajaran 2022—2024, sekolah diharapkan dapat melakukan learning journey atau mulai mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran. Meski begitu, sekolah juga tetap diberikan kebebasan dalam memilih penerapan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat atau Kurikulum 2013 yang disederhanakan.

Kurikulum sendiri merupakan seperangkat atau sistem rencana yang mengatur kegiatan pembelajaran dalam aktivitas belajar mengajar. Implementasi kurikulum yang dilakukan oleh satuan pendidikan harus memperhatikan capaian kompetensi siswa.

Pada masa Covid-19 masuk ke Indonesia, kegiatan pembelajaran pun berubah menjadi secara online atau daring. Pada masa ini juga terjadi kondisi khusus yang menyebabkan ketertinggalan pembelajaran atau learning loss pada siswa maupun sekolah.

Untuk mengatasi permasalahan ketertinggalan pembelajaran atau learning loss, dibutuhkan kebijakan pemulihan pembelajaran dalam waktu tertentu berkaitan dengan implementasi kurikulum yang dilakukan satuan pendidikan.

Mengenal Kurikulum Merdeka

Sebelum membahas lebih jauh mengenai apa yang perlu dipersiapkan untuk menyambut atau mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, alangkah baiknya jika kita mengenal lebih dalam tentang Kurikulum Merdeka ini.

Dilansir dari kemdikbud.go.id, Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum pembelajaran intrakuler yang beragam. Kurikulum ini memuat pembelajaran yang lebih optimal untuk siswa. Dalam pembelajaran tersebut, siswa mempunyai cukup waktu untuk mendalami konsep materi dan menguatkan kompetensi.

Dalam Kurikulum Merdeka, guru memiliki kebebasan atau keleluasaan untuk memilih dan menggunakan perangkat ajar sehingga pembelajaran bisa disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat siswa. Dalam kurikulum merdeka metode pembelajaran menggunakan project untuk menguatkan pencapaian Profil Pelajar Pancasila.

7 Tema Project Based Learning dalam Kurikulum Merdeka
Project based learning merupakan metode pembelajaran yang memanfaatkan pembuatan projek sebagai kegiatan inti dalam proses pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran berbasis proyek ini membuat kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan. Siswa bisa belajar di mana saja atau di luar kelas. Selain itu, mereka bisa menerapkan konsep ilmu yang dimilikinya karya atau project yang dibuat. Pembelajaran berbasis proyek ini juga dikembangkan sesuai dengan tema tertentu yang ditetapkan pemerintah.

Karakteristik Kurikulum Merdeka

Lantas, apa sih ciri khas atau karakteristik Kurikulum Merdeka yang membedakan kurikulum ini dengan kurikulum lainnya?

Setidaknya terdapat tiga karakteristik utama Kurikulum Merdeka.

1.Fokus terhadap materi esensial. Kurikulum Merdeka dinilai lebih fokus terhadap materi esensial, yaitu literasi dan numerasi. Kurikulum ini merupakan lanjutan dari kurikulum darurat. Materinya tidak terlalu banyak dari pusat supaya guru mempunyai waktu yang lebih banyak untuk fokus terhadap proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka lebih menonjolkan kualitas dibandingkan kuantitas. Dengan memberikan banyak waktu bagi guru untuk lebih fokus terhadap proses pembelajaran, guru bisa menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif, banyak diskusi kolaboratif, dan menyenangkan.

2. Fleksibilitas. Kurikulum Merdeka juga dinilai lebih fleksibel. Sekolah mempunyai kebebasan untuk merancang kurikulum di tingkat sekolahnya. Dalam hal ini, guru juga diberikan kebebasan untuk mengembangkan pembelajaran sesuai kebutuhan sekolah di setiap daerah dan sesuai dengan karakteristik siswa.

3.Banyaknya perangkat ajar. Dalam Kurikulum Merdeka, terdapat banyak perangkat ajar yang bisa dimanfaatkan oleh guru. Perangkat ajar yang disediakan bukan hanya pada buku teks tetapi juga ada modul, perangkat asesmen, dan juga bahan ajaran berbentuk digital.

Apa yang Perlu Disiapkan Sekolah untuk Menyambut Kurikulum Merdeka?

Hadirnya kurikulum Merdeka tentu akan membawa dampak baik bagi kegiatan pembelajaran salah satunya untuk mengatasi learning loss. Lalu dalam pelaksanaannya, apa yang harus dipersiapkan oleh sekolah untuk menyambut Kurikulum Merdeka? Hal-hal tersebut di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Peran Kepala Sekolah sebagai Pemimpin

Sebagai pemimpin, kepala sekolah memiliki peran yang cukup banyak dan sangat penting. Oleh sebab itu, kepala sekolah harus mulai memprioritaskan energi dan waktunya untuk memandu perencanaan, pendampingan, serta refleksi proses pembelajaran pada siswa, guru maupun orang tua siswa.

2. Membuat Program Sekolah yang Kolaboratif

Untuk menyambut Kurikulum Merdeka, sekolah-sekolah diharapkan sudah merencanakan program kolaboratif bagi kepala sekolah, guru, dan siswa. Sekolah bisa melibatkan guru dari antarmapel dan antarkelas untuk menciptakan pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan siswa.

Tips Menciptakan Kolaborasi Siswa dan Guru dalam Melaksanakan Tugas Proyek
Untuk menciptakan kegiatan pembelajaran berbasis project, kolaborasi siswa dan guru harus berjalan dengan baik.

3. Mulai Praktik Baik

Sekolah harus bisa mendorong guru-guru untuk mulai berbagi praktik baik agar guru-guru juga bisa saling belajar, merefleksikan pembelajaran, dan melakukan proyek sesuai kebutuhan belajar siswa.

4. Membiasakan Refleksi

Ada banyak hal baru yang harus mulai dicoba dengan Kurikulum Merdeka mulai dari kolaborasi antar mata pelajaran pembelajaran berbasis proyek, pengaturan jam pelajaran, capaian pembelajaran sesuai Profil Pelajar Pancasila dan lain sebagainya. Banyaknya perubahan ini tentu membutuhkan adaptasi agar pelaksanaannya bisa berjalan matang. Tak menutup kemungkinan sekolah dan guru juga akan mendapatkan tantangan di setiap prosesnya sehingga diperlukan kebiasaan untuk refleksi agar tidak langsung menyerah, menyalahkan keadaan, atau sulit beradaptasi. Refleksi dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran dan kepemimpinan.

5. Meningkatkan Kompetensi Guru dan Sekolah

Karena ada banyak perubahan dari Kurikulum Merdeka, guru dan sekolah harus mulai belajar lagi untuk meningkatkan kompetensi. Salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi, yaitu dengan mengikuti pelatihan yang sesuai kebutuhan.

Pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru dan sekolah dapat dilakukan secara daring atau luring. Salah satu contoh pelatihan secara daring adalah pelatihan yang diadakan oleh kejarcita.id. Kejarcita.id memberikan pelayanan pelatihan dan pendampingan bagi sekolah atau guru untuk meningkatkan kompetensi mengajar agar lebih siap dalam menjalani Kurikulum Merdeka. Melalui pelatihan kejarcita.id, guru dan sekolah dapat meningkatkan kompetensi membuat asesmen, media, dan metode pembelajaran yang efektif untuk diterapkan di Kurikulum Merdeka.

Itulah beberapa hal yang dapat Anda ketahui mengenai Kurikulum Merdeka dan apa yang harus dipersiapkan sekolah untuk menyambut Kurikulum Merdeka. Semoga informasi ini bermanfaat!