Apa Itu Konsep See, Think, Wonder?

Di zaman yang semakin maju ini, perkembangan konsep pembelajaran inkuiri semakin marak karena dampaknya cukup signifikan bagi perkembangan belajar. Salah satu metode inkuiri yang dapat digunakan yakni konsep See, Think and Wonder.

Sebelum memasuki bahasan utama, perlu kita ketahui definisi dari konsep pembelajaran inkuiri, seorang ahli pendidikan bernama Gulo menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari, menganalisis, dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga para peserta didik dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh rasa percaya diri.

Pembelajaran inkuiri memiliki segudang manfaat yang perlu Anda ketahui, antara lain:

a. Menekankan pengembangan aspek kognitif, afektif ,dan psikomotor peserta didik, sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir, menumbuhkan rasa empati, mengasah kecerdasan emosi serta siswa dapat merasakan kebermaknaan dalam setiap proses belajar.

b. Rasa percaya diri yang meningkat karena peserta didik diberikan kewenangan dalam mengeksplorasi bahan belajar, tanpa penghakiman benar atau salah.

c. Siswa merasa nyaman karena mereka pasti dapat menggunakan cara belajar mereka masing-masing. Di sini guru wajib menghargai perbedaan gaya belajar tiap peserta didik, dengan begitu mereka tidak merasa rendah diri. Biasanya siswa yang memiliki gaya belajar tertentu akan medapatkan labeling dari orang sekitarnya. Misalnya siswa dengan gaya belajar kinestetik, yang mana mereka dapat mempelajari sesuatu dengan gerakan, biasanya dianggap tidak bisa diam atau nakal.

d. Metode ini disesuaikan dengan tahap perkembangan biopsikososial modern yang mana memperhatikan segala aspek siswa. Lebih humanis dan melihat keseluruhan potensi peserta didik.

e. Peserta didik tidak diseragamkan sehingga kemampuan mereka masing-masing muncul. Hal ini dapat memperjelas arah pendidikan dan karir kedepannya. Semakin muda mereka menemukan potensi, bakat dan minatnya, maka semakin cepat pula mereka meraih apa yang menjadi tujuan hidupnya.

f. Para peserta didik akan lebih asertif dan memiliki keberanian dalam mengungkapkan pendapat serta dapat memberikan alasan logis saat menolak sesuatu.

See, Think, and Wonder juga termasuk dalam bagian jenis pembelajaran Visible Thinking Routine yang didefinisikan sebagai metode pembelajaran yang menekankan rutinitas berpikir yang terlihat.

Gambaran Umum tentang Konsep See, Think and Wonder

Visible Thinking Routine ditujukan secara bersamaan untuk memperkaya proses pembelajaran di kelas dan meningkatkan perkembangan kognitif siswa. Visible Thinking Routine ini berfokus pada:

a. Konten pembelajaran yang dipelajari secara mendalam.

b. Motivasi belajar yang tinggi.

c. Suasana kelas yang penuh antusias.

d. Perkembangan proses kognitif serta peningkatan kemampuan belajar siswa.

e. Perkembangan sikap peserta didik yang berkaitan dengan kemampuan kognitif dan proses pembelajaran.

Nah, setelah memahami konsep pembelajaran inkuiri, barulah kita masuk dalam pembahasan dari salah satu jenisnya, yakni See, Think and Wonder.

Konsep See, Think and Wonder awalnya didirikan oleh Harvard University’s Project Zero yang digagas oleh Kristin Ziemke. Sesuai dengan namanya, peserta didik diminta untuk melihat, memikirkan dan bertanya-tanya tentang suatu gambar atau teks yang mereka baca.

Alasan Konsep See, Think and Wonder itu Penting

Mengapa strategi See, Think and Wonder penting sekali untuk diterapkan? Sederhananya begini, agar peserta didik berhasil sebagai pembaca, guru harus mengajarkan mereka untuk aktif berpikir atas informasi yang ada dalam teks tersebut. Pembaca yang baik mengajukan pertanyaan, membuat hipotesis maupun koneksi, memprediksi dan memantau pemahaman mereka saat membaca. See, Think and Wonder betul-betul membuat siswa dapat memahami materi karena aktivitas berpikir mereka digunakan sedemikian rupa. Tidak semua siswa dapat memahami kalimat eksplisit, tetapi metode ini dapat mengasah kemampuan peserta didik untuk memahaminya.

Konsep Algoritma dalam Computational Thinking dan Penerapannya
Algoritma menjadi salah satu metode dalam computational thinking yang perlu dipelajari untuk menyelesaikan masalah dengan efektif dan efisien.

Penerapan Konsep See, Think and Wonder

Cara menerapkan konsep See, Think and Wonder dalam kelas bisa menggunakan tabel yang berisikan tiga kolom. Isi tiap judul kolom sesuai dengan nama metode ini, yakni kolom SEE, kolom THINK dan kolom WONDER.

a. Kolom SEE

Kolom SEE berisikan tentang apa yang dilihat atau dibaca para peserta didik. Ini hanya bersifat tidak mendalam, hanya permukaan. Misalnya, guru memberikan tugas untuk mengamati biji kedelai yang disemai dalam kapas basah dan ditaruh tak jauh dari jendela. Siswa dapat menuliskan dalam kolom ini “TUNAS KEDELAI”, sesimpel itu, dan kita berlanjut ke kolom THINK.

b. Kolom THINK

Dalam kolom THINK, siswa menuliskan apa yang mereka pikirkan tentang tunas biji kedelai tersebut yang ditanam dalam media kapas basah. Biji kedelai itu tumbuh tunas mengarah ke jendela. Siswa dapat menuliskan apa yang mereka lihat dan pikirkan, seperti bentuk tunasnya seperti apa, warnanya apa, arah tunasnya kemana dan media tanamnya apa. Maka setelah itu kita akan beralih ke kolom selanjutnya, yakni kolom. Maka setelah itu akan berlanjut mengisi kolom WONDER.

c. Kolom Wonder

Dalam kolom WONDER, barulah eksplorasi yang lebih dalam dimulai. Mereka wajib membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab sesuai dengan apa yang mereka amati. Seperti contoh tunas biji kedelai yang ditanam dalam kapas basah, dalam kolom ini siswa dapat menuliskan

-      “Bagaimana biji kedelai bisa tumbuh?”

-      “Mengapa tunasnya mengarah ke jendela?”

-      “Mengapa bisa tumbuh dalam media kapas dan air?”

-      “Apakah bisa tumbuh hingga besar dalam media tanam tersebut?”

-      “Apakah warna tunasnya akan berubah?”

-      “Bagaimana cara merawat tanaman kedelai hingga dewasa dan menghasilkan biji kedelai yang baru?”

Konsep See, Think and Wonder dapat diterapkan dalam kelas tatap muka maupun pembelajaran jarak jauh. Metode ini dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing siswa. Dalam kelas tatap muka, guru dapat memberikan bahan ajar seperti gambar maupun bacaa, atau yang membuat rasa ingin tahu siswa lebih besar ialah mengajak mereka pada bahan ajar yang konkret. Misalnya membawa mereka ke halaman sekolah untuk mengamati bunga dalam pelajaran biologi, atau mengajak mereka study tour ke kebun binatang untuk mengamati berbagai jenis hewan.

Dalam pembelajaran daring, guru dapat memberikan bahan ajar teks, gambar atau bekerjasama dengan wali murid untuk mencarikan bahan ajar real. Contohnya seperti daun hijau di halaman rumah dalam pembelajaran bab fotosintesis, atau mengamati hujan dalam bab siklus air.

Pengenalan Pola dalam Computational Thinking dan Penerapannya
Pattern recognition atau pengenalan pola dalam computational thinking merupakan kemampuan untuk mengenal persamaan dan perbedaan pola.

Penting bagi tenaga pendidik aktif melihat setiap perkembangan dan keaktifan siswa. Berikan dukungan dan apresiasi saat mereka mampu mendapatkan jawaban dari kolom WONDER. Adanya apresiasi dapat membuat peserta didik menambah rasa percaya diri dalam tugas-tugas selanjutnya. Pemberian apresisasi ini juga salah satu bentuk reinforcement atau penguatan dalam proses belajar. Baik guru maupun orangtua sangat berperan penting dalam proses perkembangan berpikir siswa. Maka perlu ada sinergi yang baik antara pihak sekolah dan orangtua murid.

Itulah penjabaran tentang metode See, Think and Wonder yang dapat membantu siswa lebih bebas, eksploratif, kreatif dalam proses belajarnya.