8 Tips Mengajarkan Anak Memilah Sampah yang Bisa Diolah dan Tidak

Sampah adalah masalah urgent yang sampai saat ini masih jadi permasalahan yang ada di dunia. Seperti yang kita ketahui bahwa di setiap tahunnya, sampah yang ada di dunia semakin bertambah dan tidak kunjung punah. Anda bisa melihatnya langsung di sekitar rumah Anda atau di tempat-tempat yang pernah Anda lewati, setiap sudut jalannya tidak jauh-jauh dari sekumpulan sampah yang berceceran. Namun, hal ini tidak berlaku pada negara-negara maju yang ada di dunia.

Bisa dikatakan bahwa sampah yang ada di negara tersebut tergolong minim dan masih bisa diatasi dengan baik oleh pemerintah dan masyarakatnya. Hal ini juga bisa terjadi di negara kita, Indonesia. Sebagai langkah awal, setiap orang tua bisa mulai mengenalkan berbagai jenis sampah dan cara menangani sampah sedari dini. Lantai bagaimana tips mengajarkan anak memilah sampah?

Sebelumnya, apakah yang dimaksud dengan sampah? Sampah merupakan sisa material yang tidak diinginkan setelah suatu proses telah selesai. Selain itu, sampah juga dapat didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya. Jika dipantau berdasarkan proses-proses alam, sampah didefinisikan sebagai hasil akhir dari suatu proses yang telah berlangsung.

Namun, jika dilihat dari konsep lingkungan, sampah dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti berdasarkan sumbernya, berdasarkan sifatnya, dan berdasarkan bentuknya. Pada kesempatan ini, kita akan membahas sampah berdasarkan sifatnya, yaitu sampah organik (atau sampah yang dapat diolah) dan sampah anorganik (atau sampah yang tidak bisa diolah).

Jenis Sampah Berdasarkan Sifatnya

sumber: https://www.pexels.com/

1. Sampah Organik

Sampah organik merupakan jenis sampah yang mudah membusuk. Beberapa contohnya adalah sayuran, sisa makanan, dedaunan, dan lain sebagainya. Biasanya, sampah organik ini bisa diolah menjadi kompos.

2. Sampah Anorganik

Sampah anorganik merupakan jenis sampah yang tidak mudah membusuk, misalnya botol, kaleng, kayu kertas, plastik, dan lain sebagainya. Ada beberapa jenis sampah anorganik yang bisa dijual dan diolah kembali menjadi produk lainnya. Produkproduk itu misalnya botol minuman, kaleng, kaca, kertas maupun karton.

Dampak Sampah bagi Masyarakat

1. Dampak terhadap Kesehatan

Sampah yang dimiliki masyarakat akan dikelola di tempat tertentu. Apabila lokasi sebagai tempat pengelolaan sampah tersebut kurang memadai atau tidak dikontrol dengan baik, tempat tersebut sangat cocok dengan organisme hingga berbagai macam jenis binatang yang dapat menimbulkan penyakit, seperti kecoa, lalat, dan tikus. Beberapa otensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah seperti penyakit diare dan tifus. Penyakit tersebut dapat dialami oleh sebagian masyarakat karena adanya virus yang berasal dari sampah atau tidak tepatnya pengelolaan tempat tersebut sehingga dapat bercampur dengan pengelolaan air minum.

2. Dampak terhadap Lingkungan

Apabila sampah dibuang secara sembarangan, akan terjadi berbagai macam masalah yang terjadi di lingkungan. Masalah ini misalnya sampah organik yang berpengaruh pada berkurangnya kadar oksigen pada daerah lingkungan perairan. Kemudian, sampah anorganik yang dapat menghambat masuknya sinar matahari ke dalam lingkungan perairan. Dengan demikian, ekosistem yang ada di perairan menjadi terhambat. Di sisi lain, dampak yang terjadi pada ekosistem darat, yaitu dapat meningkatkan pertumbuhan organisme tertentu hingga menimbulkan perkembangbiakan binatang-binatang yang berpotensi dapat membawa virus, seperti kecoa, lalat, tikus dan lain sebagainya.

3. Dampak terhadap Sosial dan Ekonomi

Selain itu, apabila sampah tidak dikelola dengan baik oleh masyarakat dan pemerintah, lingkungan yang terbentuk menjadi tidak nyaman dan kurang menyenangkan. Hal ini juga akan sangat berpengaruh pada daerah kepariwisataan yang harusnya tertib dari sampah. Dampak lain yang bisa dirasakan oleh masyarakat yaitu rasa tidak aman dan juga nyaman karena masyarakat harus khawatir dengan kesehatan yang mereka miliki.

Nah, setelah membahas tentang jenis-jenis sampah dan berbagai macam dampak yang ditimbulkan oleh sampah, apa saja tips mengajarkan anak memilah sampah yang baik dan benar? Berikut adalah penjelasan dalam memilah sampah yang bisa diolah dan tidak bisa diolah.

Tegas Bukan Berarti Keras, Ini Perbedaannya
Sikap tegas merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki guru. Hal tersebut mendorong siswa untuk mematuhi peraturan yang Anda buat, dan tidak berani melanggarnya. Bersikap tegas juga bisa mendisiplinkan siswa untuk menjalankan tugas yang Anda berikan

8 Tips Mengajarkan Anak Memilah Sampah yang Bisa Diolah dan Tidak Bisa Diolah

sumber: https://www.pexels.com/

1. Mengenalkan Apa Itu Sampah kepada Anak

Langkah awal yang dapat Anda lakukan yaitu dengan mengenalkan apa yang dimaksud dengan sampah kepada anak-anak Anda di rumah. Anda tidak harus menjelaskannya secara spesifik dan sangat mendetail saat mereka masih kecil. Jelaskan saja secara garis besar, misalnya sampah itu tidak bagus bagi kesehatan ataupun sampah itu jorok sehingga harus dibuang pada tempatnya. Penjelasan mengenai sampah bisa Anda jelaskan ketika mereka sudah berada di usia yang tepat, seperti sudah masuk TK atau SD.

2. Mengajarkan tentang Sampah yang Bisa Diolah dan Tidak Bisa Diolah

Selanjutnya, ajarkan kepada mereka bahwa sampah terdiri dari berbagai macam jenis, yaitu sampah yang bisa diolah dan sampah yang tidak bisa diolah. Jelaskan pada mereka bahwa di setiap harinya mereka akan bertemu dengan jenis sampah seperti ini. Kemudian, nasihati bahwa sudah seharusnya mereka mempelajari jenis-jenis sampah tersebut sedari dini sehingga mereka tidak kesulitan dalam membuang sampah yang mereka miliki ke tempat sampah yang sesuai dengan kategori sampahnya. Dengan begitu, Anda dan anak-anak Anda bisa meringankan petugas kebersihan dalam mengelola sampah yang sudah dibuang nantinya.

3. Menjelaskan Dampak dari Membuang Sampah Sembarangan

Anak-anak kerap kali tidak memahami apa saja dampak yang telah mereka lakukan. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk menjelaskan kepada mereka mengenai dampak dari membuang sampah secara sembarangan. Anda bisa saja menjelaskan bahwa dengan membuang sampah sembarangan, lingkungan rumah Anda bisa terancam banjir dan tidak mendapatkan air bersih. Dengan begitu, mereka bisa berpikir terlebih dahulu sebelum memilih membuang sampah dengan sembarangan.

4. Menjelaskan tentang Pengelolaan Sampah Organik

Selanjutnya, Anda dapat menjelaskan kepada mereka tentang pengelolaan sampah organik. Anda bisa menjelaskan bahwa sampah organik tersebut dapat dikelola kembali menjadi kompos yang berguna bagi tanaman-tanaman yang Anda tanam di rumah.

5. Menjelaskan tentang Pengelolaan Sampah Anorganik

Kemudian Anda juga bisa menjelaskan kepada mereka tentang pengelolaan sampah anorganik. Jelaskan bahwa sampah anorganik seperti botol, kaleng, kertas yang mereka buang atau buku-buku latihan yang sudah tidak terpakai lagi dapat diproduksi kembali oleh menjadi produk lain yang bermanfaat bagi kehidupan.

6. Menjelaskan tentang 3R

Pahami dan jelaskan kepada anak-anak Anda mengenai 3R atau Reduce, Reuse, dan Recyle. Terapkan gaya hidup 3R di dalam diri anak-anak Anda sedari dini sehingga gaya hidup tersebut akan terus bertahan sampai mereka dewasa. Namun, apa sih yang dimaksud dengan gaya hidup 3R ini? Gaya hidup 3R ini adalah kegiatan mengurangi pemakaian plastik atau bahan yang sulit untuk diurai serta memanfaatkan barang-barang bekas yang dapat digunakan kembali, misalnya seperti menggunakan botol plastik sebagai pot bunga.

7. Mengajarkan Anak untuk Bersikap Ramah Lingkungan

Hal lain yang dapat Anda ajarkan supaya anak Anda bisa memilah sampah yang bisa diolah atau tidak adalah dengan mengajarkan anak-anak Anda untuk bersikap ramah lingkungan. Dengan begitu, mereka akan lebih menghargai lingkungan di sekitar mereka dan tidak memiliki niat untuk merusaknya. Sikap ramah lingkungan yang bisa Anda ajarkan misalnya membuang sampah pada tempatnya atau melakukan gotong royong untuk menjaga lingkungan tetap bersih.

10 Keterampilan ‘Jadul’ yang Patut Dikuasai Anak Zaman Now
Ada beberapa keterampilan atau kebiasaan yang sering dilakukan anak zaman dulu, yang memiliki manfaat baik. Tidak ada salahnya jika Anak zaman now melakukan atau memiliki keterampilan jadul.

8. Menjadi Teladan yang Baik untuk Anak

Hal terakhir yang bisa Anda lakukan yaitu dengan menjadi teladan di depan anak-anak Anda. Ini karena pada dasarnya orang tua adalah role model setiap anak-anaknya. Mereka akan meniru apa yang orang tuanya lakukan. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk selalu menjaga sikap di depan anak-anak.

Setelah mengetahui 8 tips mengajarkan anak memilah sampah yang baik, apa yang selanjutnya akan Anda lakukan? Anda bisa menerapkan tips di atas secara berkala, tidak harus dilakukan secara terburu-buru karena dapat menyebabkan anak-anak menjadi jenuh dan tidak niat dalam menerapkan kegiatan yang akan Anda terapkan nantinya.