7 Tips Mengembangkan Soal Konteks Sosial Budaya Berbasis AKM

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah penilaian kemampuan minimum siswa. Dalam hal ini, kemampuan minimum yang dimaksud merupakan kemampuan paling dasar yang harus dimiliki siswa pada jenjang tertentu. Kemampuan dasar yang dimaksud meliputi literasi membaca dan numerasi. Adapun beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam mengembangkan konteks soal berbasis AKM. Berikut merupakan beberapa tips mengembangkan soal konteks sosial budaya berbasis AKM yang dapat Anda gunakan saat proses belajar mengajar nanti.

Tips Mengembangkan Soal Konteks Sosial Budaya Berbasis AKM

Beberapa tipsnya yaitu sebagai berikut.

1. Memodifikasi Soal

Kata “modifikasi” bermakna “perubahan” atau “pengubahan” yang berarti mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Dalam hal ini, memodifikasi soal berarti mengubah soal yang berguna untuk meningkatkan tujuan pertanyaan yang ingin Anda tanyakan sebelumnya. Dengan memodifikasi soal, Anda tidak dapat mengetahui seberapa dalam pengetahuan yang dimiliki siswa Anda terkait materi yang ingin diuji tersebut.

2. Menambahkan Informasi yang Aktual dan Aplikatif

Informasi yang dibutuhkan soal sangat bermanfaat sebagai stimulus. Dengan begitu siswa mendapatkan pengetahuan tambahan dan mereka memiliki pengarahan yang tepat untuk mendapatkan jawaban yang benar dan tepat.

3. Menambahkan Nilai-Nilai atau Poin-Poin Penting dari Informasi yang Telah Ditemukan dalam Soal

Nilai-nilai atau poin-poin tersebut dapat bermanfaat untuk menambah bobot soal. Misalnya Anda ingin menanyakan tentang budaya orang batak, maka Anda bisa menambahkan adat istiadat, gaya berpakaian, dan tradisi yang mereka sering mereka lakukan. Dengan demikian soal tersebut bisa berkembang dengan baik dan tujuan soal tersebut turut semakin berkembang.

4. Merancang Pertanyaan yang Mengarah Pada Informasi Tertentu

Selain itu, Anda juga bisa merancang pertanyaan tersebut ke arah informasi tertentu. Dengan mengubah arah, Anda bisa membuat berbagai macam soal yang variatif.

5. Menambahkan Gambar yang Berguna untuk Analisa Visual

Gambar yang terdapat di dalam soal sangat berguna untuk membantu siswa dalam menjawab soal. Selain itu, kegunaan gambar di dalam soal berguna sebagai stimulus untuk siswa dalam menjawab soal.

6. Membuat Pertanyaan dengan Jawaban Terbuka

Pertanyaan dengan jawaban terbuka dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Selain mengembangkan soal tersebut, Anda juga bisa meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

7. Membuat Soal dengan Menanyakan Alasan Jawaban

Tips lain yang bisa Anda lakukan yaitu dengan membuat soal dengan menanyakan alasan jawaban. Memang terkesan mudah dan sering ditanyakan, tetapi pertanyaan dengan jenis seperti ini kerap kali membuat siswa kesulitan. Dengan begitu, Anda bisa melihat dengan jelas, apakah siswa benar-benar memahami cara penyelesaian soal tersebut atau hanya sekadar menebak.

Dengan beberapa tips di atas, Anda bisa membuat berbagai macam soal yang beragam. Beberapa tips tersebut akan sangat bagus jika Anda membuatnya ke dalam soal berbentuk uraian, isian singkat dan menjodohkan jawaban.

Selain itu, pada soal AKM informasi yang disajikan lebih utuh dengan tambahan gambar ilustrasi atau isografis yang kuat, sehingga siswa pesan yang disampaikan kepada siswa lebih komprehensif. Adapun tujuan dari stimulus teks AKM bertujuan sebagai sarana untuk menilai kompetensi dan sekaligus dapat menginspirasi, di mana di dalam soal tersebut akan terdapat pesan moral, seperti ajakan untuk memaafkan kesalahan orang lain yang berbuat salah kepada kita.

Soal AKM tidak hanya mengukur kemampuan siswa hanya sampai level tertentu saja, tetapi juga dapat merefleksi isi teks. Dalam hal ini, merefleksi berarti menghubungkan pengalaman dengan beberapa hal lain yang terdapat di luar teks.

7 Tips Mengembangkan Latihan Soal Berbasis AKM
AKM sudah mulai diterapkan sejak tahun 2021. Berikut merupakan beberapa contoh latihan soal AKM dari kejarcita.id yang dapat Anda jadikan referensi dalam membuat soal.

Setelah mengetahui beberapa tips mengembangkan soal konteks sosial budaya berbasis AKM, berikut merupakan beberapa contoh soal AKM beserta pembahasan yang bisa Anda jadikan referensi untuk membuat soal.

Contoh Soal AKM

1.      Pentingnya Semangat Kerja

Pada suatu hari, Bu Tari datang ke sekolah agak terlambat.

"Anak-anak, Ibu minta maaf karena terlambat masuk kelas. Tadi, di jalan macet," jelas Bu Tari. Ujang tiba-tiba bertanya.

"Kenapa bisa macet, Bu?" tanya Ujang.

"Karena di jalan banyak yang lewat. Mereka pergi menuju tempat tujuan masing-masing. Ada yang ke kantor, ke sekolah, ke pasar, dan juga ke pabrik. Banyak juga pedagang dari desa. Mereka pergi ke kota untuk menjual dagangannya pagi-pagi sekali," jawab Bu Tari.

Ian mengangkat tangannya.

"Mengapa setiap hari mereka begitu, Bu? Apakah mereka tidak bosan, Bu?" tanya Ian.

"Karena itu sudah kewajiban mereka. Bosan tidak bosan, bekerja adalah kewajiban. Mereka bekerja agar dapat memenuhi kebutuhannya," jawab Bu Tari.

"Apakah semuanya berhasil memenuhi kebutuhan mereka, Bu?" tanya Ana.

"Tidak semuanya berhasil, Ana. Mereka yang berhasil adalah mereka yang selalu bersemangat dalam bekerja. Tidak mudah menyerah. Mau bersusah payah. Tidak lupa selalu berdoa. Begitu juga dengan kalian. Kalian harus mau membantu orang tua. Kalian juga harus rajin belajar. Tunjukkanlah semangat yang tinggi dalam belajar. Dengan demikian, orang tua kalian akan senang. Orang tua akan sedih jika kalian malas," jelas Bu Tari.

(Sumber: Buku IPS-SD-MI Kelas 3 dengan penyesuaian)

Apakah judul teks sudah sesuai dengan isi bacaan? Jelaskan!

PEMBAHASAN:

Judul teks adalah Pentingnya Semangat Kerja. Isi dari teks juga berkaitan dengan pentingnya menerapkan semangat kerja untuk mencapai keberhasilan dalam bekerja. Jadi, judul teks dan isi bacaan sudah sesuai.

Panduan Penilaian

Nilai 100% jika jawaban tepat dan tidak ada kesalahan ejaan maupun tanda baca.

Kurangi nilai paling banyak 25% jika ada kesalahan ejaan atau tanda baca.

Nilai 50% jika jawaban kurang tepat.

Nilai 25% jika jawaban salah.

Nilai 0 jika tidak menjawab.

KUNCI JAWABAN:

Sudah karena bacaan juga membahas pentingnya semangat kerja.

2. Ciri-ciri Semangat Kerja

Bu Tari kembali menjelaskan ciri-ciri semangat kerja.

"Apakah kalian pernah melihat tukang becak?" tanya Bu Tari. Semua anak mengangguk. Bu Tari menunjuk Ujang yang mengangguk dengan semangat.

"Apa yang Ujang lihat?" tanya Bu Tari.

"Tukang becak itu tidak kenal lelah. Dia bersemangat mengayuh becaknya, Bu," jawab Ujang.

"Betul, Ujang. Tukang becak harus mau bekerja keras mengantarkan penumpangnya sampai ke tempat tujuan. Dengan bekerja keras, ia bisa menjadi langganan penumpangnya. Bekerja keras berarti punya semangat kerja. Jika malas-malasan, akan dijauhi penumpang. Ia tidak akan punya pelanggan," jelas Bu Tari.

(Sumber gambar: fotolucungakak.com)

"Bagaimana dengan pekerjaan-pekerjaan lainnya, Bu?" tanya Ian.

"Seorang satpam bertanggung jawab terhadap keamanan, seorang dokter bertanggung jawab terhadap keselamatan pasiennya, dan seorang guru bertanggung jawab terhadap kecerdasan anak didiknya," jawab Bu Tari.

"Bagaimana jika mereka tidak melaksanakan tugasnya?" tanya Ana.

"Orang-orang tersebut berarti tidak bertanggung jawab. Perbuatan itu merugikan diri sendiri. Tanpa tanggung jawab, pekerjaan tidak akan berhasil. Pekerjaan juga harus dilakukan secara ikhlas, jujur, dan disiplin. Ikhlas berarti sepenuh hati. Jujur berarti melakukan kegiatan sesuai keadaan sebenarnya. Disiplin berarti melakukan pekerjaan sesuai aturan." jawab Bu Tari.

(Sumber: Buku IPS-SD-MI Kelas 3 dengan penyesuaian)

Jelaskan apakah gambar di bacaan sudah sesuai dengan isi bacaan!

PEMBAHASAN:

Isi bacaan di atas adalah BU tari, seorang guru, yang menjelaskan contoh pekerjaan beserta tanggung jawabnya. Contoh pertama yang dijelaskan adalah pekerjaan sebagai tukang becak. Pada teks dijelaskan bahwa tanggung jawab tukang becak adalah mengantarkan penumpangnya. Gambar teks di atas adalah seorang tukang becak yang mengantarkan penumpang. Oleh karena itu, gambar dan isi bacaan sudah sesuai.

Panduan Penilaian

Nilai 100% jika jawaban tepat dan tidak ada kesalahan ejaan maupun tanda baca. Jawaban tepat jika memuat persetujuan dan alasan yang sesuai.

Kurangi nilai paling banyak 25% jika ada kesalahan ejaan atau tanda baca.

Nilai 50% jika jawaban kurang tepat.

Nilai 25% jika jawaban salah.

Nilai 0 jika tidak menjawab.

Contoh RPP Literasi dan Numerasi Kelas 3 dan 4
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebagai salah satu bagian terpenting dari perangkat pelajar. Berikut contoh RPP Literasi dan numerasi kelas 3 dan 4.
KUNCI JAWABAN:

Sudah karena Bu Tari menjelaskan contoh tanggung jawab seorang tukang becak dan gambar berupa tukang becak yang mengantarkan penumpang

Demikianlah penjelasan mengenai soal AKM beserta beberapa tips mengembangkan soal konteks sosial budaya berbasis AKM dan latihan soal AKM literasi tentang sosial budaya yang bisa Anda jadikan referensi dalam membuat soal. Apabila Anda menginginkan referensi latihan soal AKM lainnya, Anda akan mendapatkannya di Kejarcita.id, di mana akan terdapat berbagai macam latihan soal AKM dengan pembahasan yang detail.

Berikut adalah video kejarcita mengenai AKM: