7 Tips Mengelola Keuangan Pribadi Bagi Guru Muda
Kebutuhan hidup semakin meningkat pesat setiap harinya. Berbeda dengan pendapatan yang cenderung naik perlahan atau bahkan stagnan. Kondisi ini dialami hampir seluruh lini pekerjaan, termasuk guru.
Baik guru PNS maupun honorer, setiap pekerja perlu mengetahui cara mengelola keuangan pribadi dengan baik. Terutama guru muda yang baru menapaki karir di dunia kerja. Jika tidak mampu mengelola gaji yang didapat maka bersiaplah untuk kesulitan dalam mencapai tujuan keuangan. Skenario terburuknya yaitu akan terjebak dalam siklus hutang yag tak berkesudahan. Seram sekali, bukan?
7 Tips Mengelola Keuangan Pribadi bagi Guru Muda
Bagi para guru muda yang bingung mengelola keuangan, tidak perlu khawatir karena ada banyak cara mengelola keuangan yang bisa dilakukan, dari level mudah hingga sulit. Berikut 7 tips mengelola keuangan pribadi bagi guru muda yang telah dirangkum oleh penulis.
1. Membuat perancangan keuangan (financial planning)
Perancangan keuangan atau financial planning adalah suatu proses untuk mencapai tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara terencana. Tujuan hidup seseorang beraneka ragam dan bergantung pada personal masing-masing. Ada yang bermimpi memiliki rumah pribadi, menunaikan ibadah haji, membeli kendaraan pribadi, hingga menikahi pujaan hati.
Perencanaan keuangan sangat penting untuk mengendalikan keuangan dan mencapai tujuan tersebut. Selain itu, perencanaan keuangan bermanfaat dalam menentukan “arah dan arti” keputusan finansial seseorang. Melalui pengelolaan keuangan, seseorang bisa mengerti bagaimana setiap keputusan keuangan yang dibuat berdampak ke area lain dari keseluruhan situasi keuangan dirinya.
Melalui keputusan finansial, seseorang dapat mempertimbangkan efek jangka pendek dan jangka panjang atas tujuan-tujuan hidupnya dari keputusan finansial yang diambil. Hal tersebut memudahkan seseorang untuk beradaptasi atas perubahan hidup dan merasa lebih aman karena tujuan-tujuannya berada di jalur yang tepat.
2. Catat semua pengeluaran
Tips kedua yang dapat guru muda terapkan untuk mengelola keuangan yaitu mencatat semua pengeluaran. Kegiatan ini terdengar sepele, tapi ternyata berdampak besar lho! Ketika kamu mengetahui kemana saja uangmu bermuara, maka rancangan keuangan yang sudah dibuat akan terlaksana dengan baik.
Selain itu, ketika kamu mencatat pengeluaran maka secara otomatis kamu mengetahui kebutuhan mana yang membutuhkan anggaran lebih banyak dari yang lain dan kebutuhan mana yang menghabiskan dana minim. Hal tersebut dapat membuatmu semakin bijak dalam mengkotak-kotakkan anggaran keuangan.
3. Hindari segala hal yang berkaitan dengan ‘kredit’
Siapa yang tak kenal dengan kata ‘kredit’? Ya, kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara peminjam dan yang meminjamkan. Uang atau tagihan yang disediakan oleh yang meminjamkan kemudian wajib dilunasi oleh peminjam setelah jangka waktu tertentu.
Kredit seperti angin segar bagi kita yang membutuhkan dana cepat atau barang tertentu ketika kita tidak sanggup menyediakannya dalam satu waktu. Tetapi jika dilakukan secara berlebihan, bukan tidak mungkin jika kredit dapat merusak pengelolaan keuanganmu. Versi ekstrimnya, kredit dapat membuatmu terjerat hutang dalam kurun waktu tertentu.
Walaupun kredit memiliki 2 jenis yaitu kredit berbunga dan kredit tidak berbunga, tetapi kredit berbunga adalah yang paling sering dijumpai di masyarakat. Kredit berbunga mengharuskan peminjam tak hanya mengembalikan uang atau tagihan yang tersedia, tetapi juga wajib membayar bunga setiap bulannya.
Sebagai contoh, Asep melakukan kredit mobil selama 5 tahun dengan jumlah angsuran Rp 7,290,000 per bulan dan DP sebesar Rp 53,480,000. Dalam kurun waktu 5 tahun, Asep harus menyediakan total uang sebesar Rp 490,880,000 untuk melunasi kredit mobilnya. Padahal harga asli dari mobil tersebutyaitu Rp 417,200,000. Selisih sebesar Rp 73,680,000 itu lah yang dinamakan bunga. Besar sekali, bukan?
Kartu kredit juga menjadi salah satu jenis kredit yang umum digunakan. Agar keuangan kita sehat, sebaiknya belanjalah menggunakan uang tunai. Jika kitaterus menggunakan kartu kredit sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan, kitaakan memiliki banyak hutang. Segala kemudahan dalam bertransaksi menggunakan kartu kredit membuat kita seringkali lupa batas keuangan kita. Sifat konsumtif semakin bertambah ketika kita memiliki kartu kredit.
4. Kurangi Tagihan Bulanan
Tips ke empat dalam mengelola keuangan untuk guru muda yaitu mengurangi tagihan bulanan. Setelah kita membuat rancangan keuangan dan mencatat arus keluar – masuk kas, kita akan mendapat rekam pemasukan dan pengeluaran kita selama satu bulan. Ketika sudah berjalan beberapa bulan, kita akan menemukan pola keuangan kita. Dari sana kita dapat membuat keputusan terkait tagihan apa saja yang bisa diminimalisir untuk berhemat.
Anda dapat mengurangi beberapa variabel pengeluaran yang bersifat kesenangan pribadi seperti pakaian, hiburan, hingga pembelian barang-barang yang tidak dibutuhkan. Cara lain untuk berhemat yaitu dengan mengganti listrik menggunakan token pulsa agar pemakaian lebih optimal.
5. Terapkan metode 1 minggu sebelum membeli sesuatu
‘Metode 1 minggu’ merupakan metode dimana Anda harus menahan diri selama 7 hari sebelum benar-benar membeli sebuah barang. Metode ini cocok bagi Anda yang tergolong sebagai pembeli impulsif yang mudah terbuai untuk membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan.
Selama menunggu hingga 1 minggu, Anda akan berpikir apakah Anda benar-benar membutuhkan barang tersebut atau hanya menginginkannya saja. Anda dapat menanyakan beberapa pertanyaan pada diri sendiri ; “Apakah saya perlu ini? Mengapa saya harus membeli ini? Apakah saya akan menggunakan ini selama 6 bulan dari sekarang?”. Setelah proses berpikir ini, keinginan untuk membeli barang tersebut akan menghilang jika barang tersebut ternyata tidak dibutuhkan.
6. Mulai berinvestasi dan membuat tabungan berjangka
Tips ke enam yaitu mulai berinvestasi. Investasi adalah upaya menanamkan modal atau dana dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan (return) di masa mendatang. Dalam kata lain, investasi dilakukan dengan mengembangkan uang atau aset lain agar memberikan keuntungan di masa mendatang untuk mencapai tujuan tertentu.
Ada banyak contoh investasi yang dapat Anda lakukan, antara lain saham, deposito, sukuk, obligasi, menabung, asuransi, hingga reksa dana. Tak hanya investasi dalam dunia perbankan, investasi dalam wujud harta tak bergerak seperti pembelian tanah dan emas juga menjadi opsi lainnya.
Investasi memiliki banyak manfaat yaitu membuat seseorang mencapai kebebasan finansial, melindungi aset dari inflasi, dan meningkatkan kekayaan.
Selain investasi, hal lain yang dapat dilakukan yaitu membuat tabungan berjangka. Sama seperti tabungan biasa, tabungan berjangka bertujuan untuk menyimpan uang. Yang membedakan tabungan biasa dengan tabungan berjangka yaitu tabungan berjangka memungkinkan nasabah menabung secara rutin melalui penarikan dana otomatis (autodebet) dari rekening tabungan induk tiap bulannya.
Dengan demikian, Tabungan Berjangka dapat menjadi solusi bagi kamu yang ingin menabung tetapi takut tidak mampu untuk konsisten menjalaninya.
7. Tingkatkan tabungan pensiun
Kita tidak selamanya dapat menggeluti dunia pekerjaan, terutama profesi guru yang pasti akan menemui masa pensiun. Ketika pensiun maka tidak ada lagi income atau pemasukan sebesar saat kita masih bekerja.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda mulai menabung untuk mempersiapkan masa pensiun. Hindari berhutang dan simpan 10-15 persen dari penghasilanmu untuk persiapan masa pensiun sejak umur 20 tahun. Semakin dipersiapkan sejak dini maka semakin baik, karena jika Anda baru memulainya di umur 50-an maka Anda harus menyisihkan 60 persen dari pendapatan Anda untuk persiapan masa pensiun.
Demikian artikel mengenai 7 tips mengelola keuangan pribadi bagi guru muda. Ikuti blog.kejarcita.id untuk mendapatkan kumpulan artikel seputar pendidikan jarak jauh, usaha sosial dan inovasi teknologi.