7 Tips Membuat Media Pembelajaran Berbasis Augemented Reality
Perkembangan dunia digital saat ini semakin masif. Banyak perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan manusa. Saat ini hampir semua bidang kehidupan memanfaatkan penggunaan teknologi digital. Tidak terkecuali bidang pendidikan. Beragam kecanggihan era digital sudah banyak dipakai dalam proses pembelajaran, salah satunya Augemented Reality (AR). AR sudah banyak dipakai sebagai media pembelajaran. Tulisan ini pada selanjutnya akan membahas tujuh tips membuat media pembelajaran berbasis augemented reality.
Augemented Reality
Augemented Reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi kemudian lalu memproyeksikan benda maya tersebut dalam waktu nyata (James R. Valino, 1998). Augmented Reality didefinisikan sebagai teknologi yang menggabungkan dunia nyata dengan dunia maya, bersifat interaktif menurut waktu nyata, serta berbentuk animasi tiga dimensi (Azuma, 1997). Dengan demikian Augmented Reality (AR) dapat didefinisikan sebagai sebuah teknologi yang mampu menggabungkan benda maya dalam dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan yang nyata kemudian memunculkannya atau memproyeksikannya secara real time.
AR merupakan sebuah konsep menggabungkan dunia maya dengan dunia nyata untuk menghasilkan informasi dari data yang diambil dari sebuah sistem pada objek nyata yang ditunjuk sehingga batas antara keduanya menjadi semakin tipis. AR dapat menciptakan interaksi antara dunia nyata dengan dunia maya, semua informasi dapat ditambahkan sehingga informasi tersebut ditampilkan secara real time seolah-olah informasi tersebut menjadi interaktif dan nyata.
Konsep AR sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Thomas P. Caudell pada tahun 1990 dalam The Term ‘Augmented Reality’. Ada tiga karakteristik yang menyatakan suatu teknologi menerapkan konsep AR:
1. Mampu mengkombinasikan dunia nyata dan dunia maya.
2. Mampu memberikan informasi secara interaktif dan realtime.
3. Mampu menampilkan dalam bentuk tiga dimensi.
AR dapat digunakan untuk membantu memvisualisasikan konsep abstrak untuk pemahaman dan struktur suatu model objek. Saat ini AR banyak digunakan dalam bidang game, kedokteran, dan image processing, sedangkan dalam bidang pendidikan masih jarang digunakan.
Sutherland (1968) seorang peneliti yang telah mengembangkan berbagai perangkat dimana pengguna dapat melihat, mendengar, dan menyentuh objek yang ada di dunia maya mulai dari simulasi yang penuh imajinatif hingga teknologi yang menambah interaksi pengguna dengan dunia maya serta dunia nyata. Beberapa aplikasi AR dirancang untuk memberikan informasi yang lebih detail pada pengguna dari objek nyata. Sebagai contoh adalah Ultrasonografi (USG) untuk melihat keadaan kandungan seorang wanita, dan gerak yang sedang dilakukan oleh janin yang ditampilkan dalam sebuah layar secara langsung dan realtime dengan memanfaatkan teknologi ultrasonic.
Pembelajaran Berbasis Augmeented Reality
Beberapa tahun terakhir, dengan berkembangnya teknologi digital, Augmented Reality telah digunakan dibidang pendidikan, Augmented Reality telah banyak digunakan sebagai alat bantu penelitian di laboratorium dan dapat juga digunakan sebagai media pembelajaran di ruang kelas. Teknologi Augmented Reality memungkinkan untuk menggabungkan objek virtual ke dalam lingkungan nyata dan menempatkan informasi yang sesuai ke lingkungan sekitar.
Dengan menggunakan teknologi Augmented Reality, bidang pendidikan dan hiburan dapat digabungkan, sehingga menciptakan metode baru untuk mendukung pembelajaran dan pengajaran di lingkungan formal dan informal.
Media pembelajaran yang menggunakan teknologi Augmented Reality dapat dengan mudah meningkatkan pemahaman siswa karena objek 3D, teks, gambar, video, audio dapat ditampilkan kepada siswa dalam waktu nyata. Siswa bisa terlibat secara interaktif, yang menyebabkan Augmented Reality bisa menjadi media pembelajaran yang dapat memberikan feedback kepada siswa sehingga siswa mendapatkan kenyamanan dalam menggunakan media tersebut.
Pemanfaatan media pembelajaran dengan AR sangat bermanfaat dalam meningkatkan proses belajar serta minat peserta didik dalam belajar karena dalam AR sendiri memiliki aspek-aspek hiburan yang dapat meningkatkan minat peserta didik dalam belajar dan bermain serta memproyeksikannya secara nyata dan melibatkan interaksi seluruh panca indera peserta didik dengan teknologi AR ini.
Hal ini disebabkan karena AR memiliki karakteristik serta fungsi yang hampir sama dengan media pembelajaran yaitu berfungsi menyampaikan informasi antara penerima dan pengirim atau pendidik dengan peserta didik, dapat memperjelas penyampaian informasi yang diberikan pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran, dapat memberikan rangsangan motivasi serta ketertarikan dalam pembelajaran.
Bila ingin menjalankan pembelajaran berbasis Augemented Reality, minimal terdiri atas kamera, perangkat display, dan dalam kasus-kasus tertentu memerlukan perangkat khusus untuk berinteraksi dengan objek virtual.
Perangkat utama yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi berbasis AR, yaitu display, perangkat input tracking, dan komputer seperti yang diungkapkan oleh Carmigniani dalam “main device for augmented reality are display, input device, tracking, computer” (Carmigni et al, 2010).
Perangkat display digunakan untuk menampilkan gambar atau output hasil proses komputer. Ada tiga jenis display dalam AR yang pertama HMD (Head Mounted Device) yaitu sebuah display yang dipakai kepenggunaannya untuk menampilkan gambar hasil penggabungan lingkungan virtual dengan lingkungan nyata (Carmigniani et al, 2010). Bentuknya bisa seperti helm, atau seperti kacamata yang merupakan handheld display yaitu semacam perangkat genggam yang memiliki kemampuan menampilkan gambar sekaligus kemampuan proses data dan kemampuan input dan tracking, contohnya seperti smartphone, dan PDA (Carmigniani et al, 2010). Terakhir adalah spasial AR, dimana citra visual langsung ditampilkan ke objek fisik tanpa penggunanya harus membawa perangkat display, pada spatial augmented reality perangkat disiapkan pada satu tempat dan tidak dapat dipindah pindahkan seperti pada handheld display, atau HMD (Carmigniani et al, 2010).
Tips Membuat Media Pembelajaran Berbasis Augemented Reality
Berikut tujuh tips yang perlu Anda coba saat ingin membuat media pembelajaran berbasis augemented reality.
1. Persiapkan materi pembelajaran
Sebagaimana mengajar dengan media belajar lainnya, hal pertama yang perlu anda siapkan saat akan mengajar menggunakan media AR adalah materi pembelajaran. Siapkan dulu materi apa yang akan Anda ajarkan menggunakan AR.
2. Perbanyak referensi seputar AR
Agar bisa mengajar menggunakan media AR, pastinya Anda harus punya banyak referensi seputar AR. Kuasai dulu bagaimana cara kerja AR.
3. Persiapkan gadget membuat AR
Saat akan membuat media pembelajaran berbasis AR pastikan Anda sudah memiliki gadget yang dibutuhkan. Mulai dari laptop, ponsel hingga kabel data.
4. Instal software pendukung
Anda juga perlu menginstal software pendudukung untuk membuat AR. Misalnya : Andorid SDK, Unity3D, Vuforia SDK untuk Unity.
5. Membuat akun
Agar bisa membuat AR sebagai media pembelajaran, anda perlu membuat akun pada beberapa website. Misalnya Akun Vuforia atau Akun Unity.
6. Siapkan gambar marker
Anda juga harus menyiapkan gambar marker yang bisa downlod di internet.
7. Siapkan File atau objek 3D
Terakhir, jangan lupa menyiapkan file atau objek 3D yang ingin anda tampilkan dalam AR media belajar anda.