7 Tips Membangun Lingkungan yang Kondusif dalam Pembelajaran
Lingkungan belajar menjadi hal yang berpengaruh terhadap pembelajaran anak. Dimana lingkungan belajar yang kondusif menjadi faktor penting untuk memaksimalkan kesempatan belajar bagi anak. Lingkungan belajar yang dimaksud yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Sedangkan kondusif artinya kondisi yang benar-benar nyaman serta mendukung kegiatan belajar mengajar.
Adapun proses pembelajaran yaitu interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadilah proses informasi menjadi keterampilan, pengetahuan dan sikap pada diri anak sebagai hasil dari proses pembelajaran.
Lingkungan belajar menurut Saroni (2006) dan Kusmoro (2008), terdiri dari dua hal utama, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik merupakan sarana fisik yang berada di sekitar siswa saat belajar. Contoh sarana fisik yang ada di lingkungan sekolah yaitu, ruang kelas belajar di sekolah sarana dan prasarana kelas, pengudaraan, alat atau media belajar, pencahayaan, pewarnaannya, pajangan hingga penataannya.
Sedangkan lingkungan sosial merupakan kondisi atau situasi interaksi yang terjadi saat proses pembelajaran, mulai dari pola interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan sumber pembelajaran dan lainnya. Untuk menciptakan lingkungan sosial yang baik, maka diperlukan interaksi yang proporsional antara siswa dengan guru ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
Lingkungan belajar dapat diciptakan sedemikian rupa untuk menumbuhkan minat atau memotivasi anak dalam melaksanakan kegiatan belajar. Lingkungan belajar harus difasilitasi untuk merefleksikan ekspektasi tinggi dalam meraih kesuksesan anak secara individu. Lingkungan belajar juga menjadi situasi yang dapat direkayasa oleh guru untuk mengefektifkan proses pembelajaran.
Kondisi atau lingkungan pembelajaran yang kondusif wajib diterapkan, untuk memaksimalkan kegiatan belajar mengajar. Lalu, bagaimana cara menciptakan lingkungan yang kondusif?
7 Tips Membangun Lingkungan yang Kondusif dalam Pembelajaran
Lingkungan pembelajaran yang kondusif memang tidak tercipta dengan sendirinya. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan lingkungan ini dapat direalisasikan dengan baik. Berikut ini merupakan 7 tips membangun lingkungan yang kondusif dalam pembelajaran, di antaranya yaitu:
1. Menata Ruang Kelas Belajar
Untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, diperlukan penataan ruang kelas yang baik dan tepat. Pasalnya ruang kelas merupakan lingkungan utama untuk menciptakan kegiatan belajar dan mengajar yang menyenangkan. Ruang belajar yang bersih, nyaman dan tertata dengan rapi akan mendukung pembelajaran lebih baik.
Menata ruang kelas merupakan tugas bersama antara siswa dengan wali kelas yang bersangkutan. Pihak sekolah juga bisa berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, misalnya dengan mengadakan lomba kebersihan kelas secara berkala. Perlombaan tersebut memacu anak untuk menciptakan ruangan kelas yang bersih, rapi dan nyaman.
Menata ruang kelas bukan hanya menjajarkan kursi dan meja dengan teratur, melainkan melengkapinya dengan administrasi kelas, seperti denah tempat duduk, jadwal pelajaran, struktur kelas dan lain sebagainya. Tambahkan juga beberapa aksesoris di dinding kelas untuk menciptakan suasana yang menyenangkan, misalnya dengan menempelkan lukisan hasil siswa atau kalimat positif yang memotivasi belajar siswa.
2.Suasana Belajar dan Mengajar
Setelah menciptakan ruang kelas yang kondusif, selanjutnya yaitu menciptakan suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan. Ada beberapa faktor yang mendukung suasana belajar dan mengajar lebih menyenangkan, mulai dari cara mengajar guru, mood siswa, lingkungan dalam kelas dan lainnya. Meskipun begitu, guru berperan penting untuk menciptakan suasana yang menggairahkan dan memacu siswa semangat belajar.
Guru yang simpatik dan demokratis memungkinkan suasana belajar yang kondusif tercipta. Dimana hasil belajar siswa dihargai, sehingga siswa tidak takut merasa salah ketika menjawab pertanyaan atau bertanya kepada guru.
Suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan membuat siswa menjadi semangat belajar dan pembelajaran akan lebih bermakna. Sehingga, pembelajaran tidak selalu dinilai dari perolehan angka yang tinggi.
3.Lingkungan Luar Kelas
Meskipun siswa melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, namun lingkungan luar kelas juga berpengaruh terhadap proses pembelajaran siswa. Lingkungan luar kelas yang kondusif membuat siswa belajar dengan baik, namun sebaliknya, jika lingkungan luar tidak kondusif dan terjadi masalah maka konsentrasi siswa akan terganggu.
Untuk menciptakan lingkungan sekolah yang baik, diperlukan kerjasama yang baik antar pihak yang bersangkutan mulai dari siswa, guru, kepala sekolah, staff hingga petugas pembersihan. Bangunlah komunikasi yang baik dengan pihak yang terkait. Lingkungan sekolah juga menjadi acuan penilaian kualitas sekolah, sehingga harus dijaga dengan baik.
4. Komunikasi dan Hubungan Sosial
Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di ruang kelas bersifat intern, di mana guru memiliki wewenang penuh untuk menjalankan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal tersebut tidak akan berjalan dengan baik, tanpa didasari komunikasi serta hubungan sosial yang harmonis antara siswa dan guru.
Komunikasi yang efektif selama proses pembelajaran akan mengurangi terjadinya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh siswa selama belajar. Selain itu, komunikasi yang baik membuat waktu belajar menyenangkan.
5. Menjadi guru yang menyenangkan
Setelah menciptakan komunikasi yang baik, seorang guru juga harus mampu mengajar murid dengan menyenangkan. Peran guru bukan hanya mengajar siswa, melainkan menjadi orang tua siswa di sekolah, menjadi pendengar yang baik, menjadi penasihat, mendengarkan keluh kesah anak, memberi solusi, saran atau pendapat dan lain sebagainya. Ada baiknya jika guru mengurangi sikap otoriter dalam mengajar, agar siswa merasa nyaman dan tidak tertekan saat belajar.
Salah satu cara yang bisa dilakukan guru untuk membangun komunikasi dengan baik terhadap siswa yaitu dengan memberikan nasihat saat dibutuhkan. Nasihat menjadi cara yang bijaksana untuk menyentuh hati siswa agar Ia mau merubah perilaku lebih baik. Dengan nasihat yang tepat, maka siswa akan sadar peran dan tugas yang harus dijalankannya, sehingga ia akan berubah menjadi lebih baik dan melaksanakan kewajibannya sebagai pelajar serta menjadi orang yang bertanggung jawab.
Agar pembelajaran bisa lebih menyenangkan, ada baiknya jika guru tidak terlalu serius dalam mengajar, sisipkanlah beberapa candaan yang bisa mengurangi kejenuhan siswa. Sehingga siswa akan lebih nyaman saat belajar dan tidak terkesan kaku atau monoton.
6. Membiarkan Siswa Berkreasi
Cara membuat lingkungan belajar yang kondusif selanjutnya yaitu dengan membiarkan siswa berkreasi sesuai imajinasinya. Seperti yang diketahui, guru merupakan fasilitator, mediator, motivator dan katalisator yang mendukung pembelajaran siswa.
Guru tidak boleh bersifat otoriter dan menguasai pembelajaran, tetapi guru harus berani memberikan kesempatan kedua untuk siswa terus berkreasi. Selain itu, guru juga harus memberikan apresiasi kepada siswa yang telah berkreasi. Agar siswa merasa senang dan semangat untuk berkreasi kembali
7. Menyepakati Aturan Bersama
Untuk menciptakan kelas kondusif, guru harus bisa memberikan aturan yang disepakati oleh siswa. Sehingga siswa tidak bisa membuat keributan di kelas yang membuat suasana belajar tidak kondusif, karena telah membuat aturan yang disepakati. Berikan hukuman ringan bagi siswa yang melanggar peraturan sesuai dengan kesepakatan bersama, misalnya dengan membersihkan ruangan kelas, menghafalkan materi pelajaran dan lain sebagainya.
Itulah beberapa penjelasan singkat mengenai lingkungan pembelajaran serta cara menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Pasalnya lingkungan belajar yang kondusif membuat kegiatan belajar mengajar lebih bermakna dan menyenangkan.