7 Jenis Kegiatan Belajar Anak, Mana yang Paling Efektif?
Kebiasaan belajar merupakan aktivitas yang perlu dibiasakan pada setiap anak, baik di sekolah maupun di rumah. Belajar merupakan kegiatan penting yang tidak bisa dipisahkan dalam keseharian anak.
Agar proses belajar bisa lebih menarik dan efektif, tentu saja sebagai guru maupun orangtua harus pandai memilih jenis dan metode belajar bagi anak. Terdapat berbagai macam jenis kegiatan belajar. Secara garis besar konsep dalam belajar terbagi menjadi belajar aktif dan belajar pasif.
Pembelajaran aktif sendiri menurut Bonwell (1991), merupakan pembelajaran yang melibatkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Contoh pembelajaran aktif seperti eksperimen, diskusi, studi kasus, demonstrasi, dan sebagainya
Sementara pembelajaran pasif merupakan kebalikan dari pembelajaran aktif, yaitu menekankan pada komunikasi linear (satu arah) dari guru atau sumber informasi kepada siswa/peserta. Contoh pembelajaran pasif seperti ceramah, menonton video pembelajaran, baca buku, mencatat, dan sebagainya.
Adapun baik pembelajaran aktif maupun pasif sebenarnya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, tergantung konteks pembelajaran yang dijalankan. Berikut ada beberapa contoh kegiatan belajar anak yang bisa diterapkan oleh guru maupun orangtua.
1. Latihan Soal
Latihan soal merupakan kegiatan yang efektif untuk membuat anak memahami suatu konsep atau materi dengan lebih optimal. Latihan soal saat ini bisa dilakukan baik secara luring menggunakan modul atau LKS, maupun menggunakan portal penyedia bank soal online.
Salah satu portal bank soal dan manajemen kuis online adalah kejarcita.id. Platform ini menyediakan puluhan ribu kumpulan bank soal ujian sekolah SD-SMA. Ada juga fitur manajemen kuis dan koreksi otomatis. Cocok untuk simulasi dan latihan soal anak/murid Anda dengan lebih praktis.
2. Nonton Video Pembelajaran
Nonton video pembelajaran saat ini menjadi aktivitas yang menarik dan menyenangkan bagi anak. Banyak sekali kumpulan video pembelajaran dan edukatif yang ada di internet, terutama yang ada di platform YouTube.
Anda bisa memberikan anak pembelajaran kepada anak melalui video interaktif ini. Misalnya, untuk segmen edukasi ada channel seperti Kok Bisa, Dongeng Kita, Sains Bro, Hujan Tanda Tanya, Kejarcita, dan masih banyak lagi lainnya. Tentu saja aktivitas menonton video pembelajaran ini akan efektif jika dikaitkan dengan materi dan ada proses evaluasi pada akhir pembelajaran.
3. Buat Catatan (Resume)
Mencatat atau meresume suatu materi saat ini memang sudah jarang dilakukan oleh anak. Mengingat saat ini sumber belajar banyak tersedia di internet. Padahal mencatat memiliki banyak manfaat, lho.
Menurut beberapa studi, dengan sering mencatat dan membuat resume, akan meningkatkan daya ingat dan pemahaman anak lebih dalam dan lama. Sebab dalam aktivitas mencatat anak akan fokus membaca dan memahami isi materi tersebut sehingga akan lebih mudah dalam mengingat.
Meskipun mencatat tergolong pembelajaran pasif dan membosankan, tidak ada salahnya sesekali ajak anak mencatat dan meresume, agar kemampuan menulis dan daya ingatnya bisa terasah. Agar tidak monoton, cobalah variasikan dengan metode lainnya seperti menonton, diskusi dan bermain games.
4. Diskusi
Diskusi merupakan aktivitas yang efektif untuk mengolah daya kritis dan pemecahan masalah anak/murid. Dengan berdiskusi membuat anak dituntut untuk berperan aktif dalam pembelajaran dan menyampaikan opini atau argumen sendiri.
Dengan banyak berlatih berdiskusi akan membentuk mental, kemampuan komunikasi dan kepercayaan diri anak. Agar lebih optimal kombinasikan kegiatan diskusi dengan metode lain seperti studi kasus, pengamatan dan sebagainya.
5. Eksperimen
Metode belajar eksperimen adalah kegiatan yang paling umum dilakukan pada mata pelajaran IPA. Aktivitas ini meliputi ujicoba atau percobaan terhadap suatu konsep, proses, atau reaksi secara ilmiah dan kemudian mencatat, menganalisis, lalu menyimpulkan hasil yang diperoleh.
Aktivitas ini umumnya dilakukan di dalam laboratorium atau ruangan praktik. Eksperimen akan banyak melatih daya analisis, ketelitian, konsentrasi, elaborasi dan pemecahan masalah anak/murid.
Tentu saja metode eksperimen akan menjadi menarik dan mengasyikan, jika Anda sebagai guru/orangtua mampu mengkondisikan pembelajaran dengan baik dan tepat. Terpenting biarkan siswa berperan aktif dalam proses eksperimen dan biarkan masing-masing menemukan, menganalisis dan menyimpulkan sendiri hasil yang didapat.
6. Studi kasus
Studi kasus adalah contoh metode pembelajaran yang relevan dipakai dalam kondisi pembelajaran saat ini. Dengan objek utama mengangkat hal dan fenomena terkini yang kontekstual, tentu saja akan mengasah daya kritis, kepekaan, analisis, dan pemecahan masalah anak/murid.
Studi kasus akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan metode lain seperti diskusi dan pengamatan. Anda juga bisa menjadikan studi kasus ini sebagai contoh latihan soal atau soal pada ulangan/tes nanti.
Dengan adanya pemilihan metode dan studi kasus yang tepat, akan membuat anak dan murid tidak hanya memahami teori semata namun juga paham bagaimana bentuk nyata dari konsep tersebut. Anak juga semakin terasah kepekaan terhadap apa yang ada di sekitarnya dan mampu menawarkan solusi-solusi baru. Terpenting konteks kasus yang diangkat adalah yang dekat dan familiar dengan para murid, agar mampu dipahami dan dicerna dengan lebih mudah.
7. Belajar dengan games
Setiap anak jika ditanyakan aktivitas yang paling disukai, pasti sebagian besar akan menjawab bermain games. Ya, bermain games saat ini sudah menjadi bagian dari keseharian anak. Adanya gawai dan internet membuat anak semakin mudah mengakses beragam games sesuai minat.
Oleh karena itu, sebagai orangtua atau guru bisa memanfaatkan hobi anak ini sebagai sarana untuk belajar, terutama untuk kbm online. Saat ini banyak games edukasi yang tersedia secara gratis.
Anda bisa menggunakan games edukasi tersebut untuk mengajak anak belajar dengan cara menyenangkan. Misalnya, ketika ingin mengenalkan konsep bangun ruang atau mengajarkan grammar bahasa inggris, Anda bisa menggunakan beragam games dengan topik tersebut.
Dengan belajar menggunakan games akan membuat pembelajaran dengan anak lebih santai dan menarik.
Lantas, jika ada pertanyaan mana kegiatan dan metode belajar mana yang paling efektif?. Tentu jawaban itu akan berbeda-beda untuk setiap kasus pembelajaran. Karena tujuan pembelajaran dan karakteristik anak berbeda-beda, sehingga bentuk kegiatan dan metodenya juga perlu disesuaikan dengan itu agar bisa efektif dan optimal.
Intinya jangan berhenti mencoba kegiatan baru pada setiap pembelajaran, ajak diskusi dengan anak metode atau kegiatan seperti apa yang disukai atau membuatnya lebih nyaman dalam belajar. Dengan adanya komunikasi yang aktif tentu saja membuat proses belajar akan menjadi lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan anak.