7 Hal yang Harus Diperhatikan Dalam PTM Terbatas

Pembelajaran jarak jauh selama pandemi virus Corona telah dilakukan sekitar 1 tahun lamanya. Tak sedikit siswa yang mulai merasa jenuh dan mengharapkan sekolah tatap muka kembali dibuka. Beberapa orangtua dan guru juga mengharapkan situasi dapat berjalan normal kembali dan anak bisa belajar di sekolah dengan baik.

Berdasarkan wacana yang sedang ramai diperbincangkan dalam dunia pendidikan, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan dimulai sebelum tahun ajaran baru tepatnya dilaksanakan pada bulan Juli 2021 mendatang. Meski begitu, kebijakan pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19 ini harus memperhatikan perkembangan virus Covid-19 guna mencegah penyebaran yang lebih luas.

Satuan pendidikan yang ingin melaksanakan pembelajaran tatap muka harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan, mulai dari izin dari kepala daerah, guru dan tenaga pengajar sudah divaksin, memiliki akses fasilitas kesehatan hingga izin dari orangtua siswa untuk memperbolehkan anaknya belajar di sekolah. Dibuatnya persyaratan tersebut untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang nyaman, aman, dan efektif.

7 Hal yang Harus Diperhatikan Sekolah dalam Melakukan Pembelajaran Tatap Muka

Dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, keselamatan dan kesehatan peserta didik, guru, dan tenaga pengajar lainnya merupakan prioritas utama. Selain itu, pertumbuhan peserta didik dan psikososial mereka menjadi pertimbangan. Jangan sampai sekolah menjadi cluster baru penyebaran Covid-19, alhasil kegiatan pembelajaran tidak berjalan baik.

Meski sekolah sudah dibuka, namun kegiatan pembelajaran tidak dilakukan senormal mungkin, mengingat kasus Covid-19 juga belum sepenuhnya selesai. Agar kegiatan pembelajaran tetap berjalan lancar, berikut 7 hal yang harus diperhatikan sekolah dalam melakukan pembelajaran tatap muka terbatas, di antaranya yaitu:

1. Kondisi Kelas

Hal utama yang perlu diperhatikan ketika pembelajaran tatap muka dilaksanakan yaitu kondisi kelas. Pastikan suasana kelas nyaman, stabil, dan aman agar pembelajaran dapat berjalan efektif dan optimal.

Setiap sekolah harus memastikan jarak komunikasi atau pertemuan, pastikan sesuai dengan protokol kesehatan. Minimal menjaga jarak 1,5 meter dan maksimal sebanyak 18 siswa berada dalam kelas. Adapun untuk PAUD dan sekolah luar biasa maksimal terdapat 5 siswa di setiap kelas.

7 Tips Memanfaatkan Bahan Ajar Digital dalam PTM Terbatas
Bahan ajar digital sangat diperlukan ketika melaksanakan model pembelajaran blended learning selama PTM terbatas, agar siswa yang menjalankan KBM online juga bisa mendapatkan materi pelajaran dengan jelas.

2. Jumlah Hari

Sesuai dengan kebijakan yang berlaku, di mana kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas dilakukan dengan sistem rotasi atau bergantian. Sehingga, sekolah harus memerhatikan jumlah hari serta jumlah jam pembelajaran dengan pembagian rombongan belajar.

Pembagian hari dan jam ini disesuaikan dengan kondisi kelas dan ditentukan oleh satuan pendidikan. Tujuannya agar keselamatan dan kesehatan peserta didik maupun guru dapat terjaga.

3. Protokol Kesehatan Tetap Dijalankan

Seperti yang diketahui sebelumnya, bahwa setiap sekolah harus memerhatikan protokol kesehatan, pastikan setiap warga sekolah menerapkannya. Penerapan protokol kesehatan yang paling sederhana yaitu menjaga jarak, menggunakan masker yang diganti setiap 4 jam sekali, serta mencuci tangan dengan sabun dan air bersih.

Dalam hal ini, sekolah juga harus memastikan bahwa sarana sanitasi dan kebersihan seperti toilet tetap bersih dan terawat. Sediakan tempat mencuci tangan lengkap dengan sabun atau hand sanitizer. Sekolah juga diharapkan memiliki thermogun yaitu termometer atau alat pengukur suhu non kontak serta memiliki akses fasilitas pelayanan kesehatan.

4. Kondisi Kesehatan

Jika ingin melakukan pembelajaran tatap muka, peserta didik, guru beserta staf-staf sekolah harus dalam kondisi kesehatan yang baik. Sesuai dengan persyaratan belajar tatap muka, pastikan para guru sudah mendapatkan vaksin. Pasalnya pemberian vaksin bukan hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga bagi lingkungan agar virus Covid-19 tidak menyebar luas.

5. Kebijakan Sekolah

Sekolah harus membuat kebijakan-kebijakan baru dan sederhana untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran yang efektif, misalnya dengan menutup kantin dan meniadakan kegiatan tambahan di sekolah.

Pada 2 bulan pertama pembelajaran tatap muka, diharapkan tidak ada kegiatan di area kantin. Setiap warga sekolah dapat membawa bekal makanan atau minumannya sendiri dengan menu gizi seimbang agar tubuh tetap kuat dan tahan terkena penyakit.

Adapun pada 2 bulan pertama, kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler di sekolah tidak dijalankan. Namun, olahraga bisa dilakukan di rumah masing-masing siswa. Intinya tidak ada kegiatan lain selain belajar dan waktu belajar juga tidak terlalu lama.

Kriteria dan Syarat Bagi Sekolah yang Hendak Menjalankan Pembelajaran Tatap Muka
Sekolah dapat dibuka dan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada tahun ajaran baru Juli 2021.

6. Pastikan Peserta Didik dan Guru Menggunakan Transportasi yang Aman

Pihak sekolah harus mengetahui riwayat perjalanan dari daerah dengan tingkat risiko Covid-19. Berikan pengarahan kepada peserta didik dan guru untuk menggunakan transportasi yang aman ketika ke sekolah. Maksud "aman" di sini yaitu menggunakan kendaraan pribadi untuk mengurangi kontak dengan orang sekitar.

Pihak sekolah bisa berkomunikasi dengan orangtua siswa untuk menyarankan anaknya diantar-jemput dibandingkan dengan angkutan umum. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kontak dengan orang banyak.

Pertemuan orangtua dengan peserta didik ketika pengenalan lingkungan sekolah juga sebaiknya ditiadakan. Namun pada masa adaptasi kebiasaan baru, kegiatan ini bisa dilakukan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.

7. Kewenangan Sekolah Tatap Muka Ada di Orangtua

Orangtua memiliki kewenangan untuk mengizinkan anaknya untuk pergi ke sekolah atau tidak. Pasalnya tak sedikit orangtua yang khawatir anaknya belajar langsung di sekolah, mengingat pandemi belum sepenuhnya usai.

Hal ini juga disebut oleh Mendikbud Nadiem Makarim, di mana kewenangan siswa mengikuti kegiatan sekolah tatap muka tergantung keputusan orang tuanya. Jika orang tua masih khawatir, ia bisa memilih untuk membiarkan anaknya belajar jarak jauh.

Itulah 7 hal yang harus diperhatikan sekolah saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas mulai dilaksanakan. Tetap ikuti protokol kesehatan dan peraturan yang berlaku agar kegiatan belajar mengajar berjalan efektif dan optimal. Semoga dengan adanya PTM terbatas ini siswa jadi termotivasi lagi belajarnya.